mantan sekretaris | meanie ✔️
  • Reads 9,483
  • Votes 776
  • Parts 8
  • Reads 9,483
  • Votes 776
  • Parts 8
Complete, First published Jun 01, 2020
ini kisah klasik tentang mingyu yang masih bodoh dan lugu tentang percintaan dan wonwoo yang mau punya keluarga sendiri aka berumah tangga. 

"kau bodoh atau memang lugu, gilan? kau sangat- ugh aku sangat gemas pada mu! itu sudah sangat jelas kalau kau memang menyukainya! lalu, apalagi?!"

"yak! aku memang pernah menyukainya, tapi itu hanya perasaan kagum, bukan suka secara romantis ya!" 

📍not so lokal meanie fanfiction
warning: bxb, mpreg, slowburn (kinda), seven shot story
genre: romance, fluff. 
status: completed.

start: wednesday, 10 june 2020
end: wednesday, 10 june 2020

©wonwoo-tv, 2020
All Rights Reserved
Sign up to add mantan sekretaris | meanie ✔️ to your library and receive updates
or
#197short
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 9
Dosa Ku cover
He Fell First and She Never Fell? cover
antagonis wife [TERBIT] cover
Kesayangan Bunda cover
anak baru [chanbaek] cover
A Second For Love 《ChanBaek》✔ cover
Second Best [ RONY X SALMA ] cover
DOKTER BYUN DAN PERAWAT PARK (CHANBAEK)  cover
After Graduation cover

Dosa Ku

69 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.