Kalimat Cinta

"Ria, kunanti istikhoroh mu, selama apapun itu, dan hargailah 'azam ku karena itu harga diriku" tegas sang lelaki itu memantapkan keseriusannya pada gadis manis yang sekarang ia masih menjadi santri di pesantren milik abinya.
Seketika peredaran darah yang mengalir di tubuh gadis itu terasa berhenti dan jantungnya semakin tak karuan iramanya. Ia tak menyangka bahwa putra sulung pemilik pesantren itu akan seserius ini dengan gadis yang bukan dari kalangan priyayi atau ustad bahkan pemilik pesantren sekalipun. Ia hanya gadis biasa yang melakukan perubahan dikeluarganya, akan mengangkat derajat kedua orang tuannya di masyarakat.