Gurat Pena Sahara
  • Reads 113
  • Votes 19
  • Parts 5
  • Reads 113
  • Votes 19
  • Parts 5
Ongoing, First published Jun 02, 2020
Aku hanya salah satu makhluk yang tuhan ciptakan sebagai seorang perempuan dan disetujui oleh semesta untuk dianugerahkan nama Sahara.

Bukan gurun. Ingat itu. Sebab aku tidak gersang dan bukan pula padang yang tandus.

Percayalah, aku manusia.

Manusia yang ditahun ke enam belas  hidupnya dibumi, mempunyai hobi membuat puisi.

Bukan tanpa motivasi, puisiku ini kutulis dengan sepenuh hati.

Sebab 
tiap baitnya mengalirkan rasa yang tak tersampaikan
lariknya menuangkan asa yang tak terwujudkan
dan tiap katanya meneteskan satu demi satu kekaguman yang sengaja tak kusuarakan.

Katakanlah aku terlalu pengecut
Katakanlah aku penakut
Katakanlah nyaliku ciut

Apalah daya
Ada banyak perbedaan diantara kita
tapi aku berupaya
mencoba untuk berkonsolidasi dengan semesta.

Suatu hari, kumpulan-kumpulan kertas yang kurakit penuh diksi ini, akan ada ditanganmu.

Membiarkanmu membuka lembar-lembar rahasia yang selama ini hanya ada diantara aku dan semesta.

Agar kamu membaca
Dan mengerti bahwa kau adalah inspirasi sekaligus cinta pertamaku, Rangga.
All Rights Reserved
Sign up to add Gurat Pena Sahara to your library and receive updates
or
#23pendam
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Kemelut Rumah Tangga  cover
Hasrat Liar 21+ cover
Istri Gendut Tuan Lucifer ||TAMAT-SUDAH TERBIT|| cover
RHEALLA : Antagonis's fiancee cover
Menantu Vs Mertua cover
Terjebak Gairah (21+++) cover
Transmigrasi : 𝕬𝖑𝖙𝖆 𝕵𝖆𝖞𝖊𝖓𝖉𝖗𝖆 𝕭𝖎𝖒𝖆𝖓𝖙𝖆𝖗𝖆 cover
DONE FOR ME cover
DADDY PRADIPTA (21+) cover
Something About You [END] cover

Kemelut Rumah Tangga

41 parts Ongoing

🌹UPDATE SETIAP HARI JUMAT!🌹 Biasanya ketika kabar kehamilan seorang istri terdengar, suami akan bahagia. Memeluk istrinya penuh sayang dan rasa syukur. Namun rumah tangga Binar dan Nata tampaknya agak lain, karena setelah Binar tahu dirinya hamil, yang di dapat Nata malah ... "Mas, ayo kita cerai!" "Nanti kalau anak kita udah nikah." "Kelamaan!" "Yaudah tambah satu anak lagi."