Ia tak ubahnya tubuh yang dijejali bertumpuk-tumpuk jerami kering untuk kemudian dikenakan pakaian bekas dan di tancapkan begitu saja di tengah-tengah pematang sawah. Menghardik dalam diamnya untuk mengusir dan menakuti kawanan burung-burung lapar yang siap memangsa padi-padi yang telah menguning. Bersandar pada kayu-kayu tua yang menopang sepertiga berat tubuhnya hanya untuk ditinggalkan dan tertawakan kemudian hari. Ia kesepian, meski begitu sesekali kicau passeridae dan suara berisik corvus yang berkaok-kaok di sekelilingnya membuat suasana tak terasa terlalu sepi. Meski pada malam-malamnya yang lain lampu bertenaga lima watt dan dengung serangga justru mengingatkannya pada kenangan-kenangan pedih yang selalu ingin ia lupakan. . *** Potongan kisah yang mungkin pernah anda alami juga, mungkin ada di dalam sini.