GerHana
  • Reads 492
  • Votes 82
  • Parts 8
  • Reads 492
  • Votes 82
  • Parts 8
Ongoing, First published Jun 05, 2020
GERI RAVIDO AZKA
Cowok tampan, kapten basket, idaman semua cewek, dan sikapnya yang badboy menambah pesona tersendiri baginya. Di mana pun dan kapan pun ia akan terus memancarkan sinar memukau setiap orang di sekitarnya. Tanpa tahu, di balik itu semua terdapat rasa kosong yang gelap. Sejak Hana hadir dalam hidupnya, rasa kosong itu seperti menghilang digantikan sinar rembulan yang menyinari dalam gelapnya.

HANA DAVINA AURORA
Seorang cewek berkacamata. Di sekolah, berbagai rumor buruk terus terngiang di telinganya. Belum lagi rasa takut dan khawatir akan seseorang terus menggerogoti dirinya. Demi ibunya, ia terus bertahan. Namun, akankah ia mampu bertahan selamanya? Saat ia mengenal seorang Geri, bisakah ia berpikir untuk terus bergantung pada pundak lelaki itu?

Seperti pertemuan matahari dan rembulan. Mereka bertemu. Saling menempati rasa kosong pada diri masing-masing. Takdir mengatakan cinta tumbuh di antara mereka. Bagaikan Gerhana, mereka indah dan spesial. Namun, jika gerhana hanya terjadi untuk sesaat, akankah kisah mereka sesaat juga?


~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
"Kita seperti Gerhana, bersama untuk waktu yang tak lama."

- Hana Davina Aurora
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Update 1 Minggu sekali
All Rights Reserved
Sign up to add GerHana to your library and receive updates
or
#133kaptenbasket
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
MAHESA cover
I'm the Protagonist cover
Transmigrasi Istri Tuan Muda Jay (END) cover
Kaesar cover
THEORUZ cover
AV cover
Hypomone {ὑπομονή} || cover
Memilih Untuk Pergi  cover
I'm Alexa cover
My Dangerous Junior cover

MAHESA

50 parts Ongoing

Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens. "Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gue, rotinya yang enak banget atau emang gara - gara dari orang special?" Mahes bertanya sambil menatap tepat pada mata Aira. "Eh.. Tuan mau?" Aira mengerjapkan matanya. "Mau, gue mau semuanya!" Mahes merebut bungkusan roti yang masih berisi banyak, kemudian langsung membawanya pergi. Aira reflek mengejar Mahes. "Tuan kok dibawa semua? Aira kan baru makan sedikit," Aira menatap Mahes dengan raut memelas. "Mulai perhitungan ya lo sekarang sama gue." "Enggak kok, tapi kan rotinya enak, Aira masih mau lagi," Aira berkata dengan takut-takut. "Ga boleh!" Mahes langsung melangkahkan kakinya ke arah tangga menuju kamarnya. Aira langsung cemberut menatap punggung Mahes yang mulai jauh. Cerita dengan konflik ringan