Ketika empat insan dalam dua pernikahan diadakan dihari yang sama dan tempat yang sama Siapa yang tau akan awal yang baik seketika berubah menjadi awal yang buruk? Jhon Antoni Walton "Lagipula sudah terjadi, memangnya apa yang harus disesalkan?" jawabnya sarkatis dengan tatapan dingin dengan acuh tak acuh tanpa ada rasa ingin tau serta rasa kaget akan situasi yang terasa mencekat diantara ke-tiga bela pihak yang ada. sehingga membuat mereka terkejut dan tidak menyangka. Emilly Anetric Davidson matanya yang sayup yang biasanya memancarkan aura kehangatan yang memancarkan sinar kian hari ketika bersamanya tampak berubah menjelma bagaikan mayat hidup dengan wajah putih pucat pasi dengan mata merah. "Mm--mom?" ucapnya seraya menatap lurus kedepan seakan sesuatu mencekat ditenggorakan, air mata tak kunjung jatuh seakan telah berhenti mengalir. mereka turut prihatin akan apa yang terjadi. Jhim Dersen Walton "Brengsek!!" Jim tidak menyangka sosok teman yang bersama ketika dari kandungan selama sembilan bulan yang menjelma menjadi sosok saudara hingga 26 tahun lamanya kini didepan matanya sendiri telah merusak kehidupannya, merenggut kebahagiaannya. Dia tidak menyangka sosok yang selama ini dia banggakan sosok yang selama ini hidup dengannya berubah menjadi sosok yang brengsek dan tidak punya hati. "Kau?? Kau bukan kakak ku. KAU BUKAN KEMBARANKU!! KAU BRENGSEK!!" Aleska Ouslow diam tak berbicara hanya melihat bahkan hanya menonton apa yang sudah terjadi dengan tatapan yang sulit dibaca. Aleska tersenyum miring Ya Dia berhasil! berhasil merenggut kebahagiaan Emilly saudaranya. Kebahagiaannya diatas penderitaan Emilly. Kebahagiaan yang selama ini dia dapatkan namun dengan singkatnya Emilly merenggutnya. baginya kematian Emily merupakan keabadian dalam hidupnya sekarang. ~~~All Rights Reserved