°○kenapa Hdiupku Gini Amat Sih?○°
  • Leituras 10
  • Votos 5
  • Capítulos 2
  • Leituras 10
  • Votos 5
  • Capítulos 2
Em andamento, Primeira publicação em jun 05, 2020
Kisah klasik perjuangan dea,seorang mahasiswa SMA bhayangkara dalam menjalani kesehariannya ditemani kucheng tercinta,oren.

Dari bantal yang perlahan hilang dari kamar,sepatu yang sebelah ada sebelah hilang dan kaos kaki yang bolong-bolong,plus dengan tugas dari guru yang subhanallah,bikin kepala rasanya mau pecah.

Mana dia harus jadi penengah agar kelas ipa 1 dan ips 3 tidak bentrok lagi.

"Kenapa kalian harus selalu bentrok sih?!?aku capek bambank harus jadi penengah selalu!"
-dea a.k.a murid dan penengah yang selalu terzolimi

"Hidup itu perlu tantangan,jangan mulus aja kek pantay bayi"
-reno a.k.a preman ips 3

"Hidup tanpa tantangan bagaikan sayur tanpa garam"
-andre a.k.a preman ipa 1

"Kalian bentrok aja!kelas sains dan sejarah siap jadi penonton!"
-sisi dan salsa si duo kembar

Disclaimer!!
○update pas mood nulis aja
○
○
Todos os Direitos Reservados
Inscreva-se para adicionar °○kenapa Hdiupku Gini Amat Sih?○° à sua biblioteca e receber atualizações
or
#898garing
Diretrizes de Conteúdo
Talvez você também goste
Talvez você também goste
Slide 1 of 10
Argavanil cover
Mr. Stewart and His bodyguard  cover
 ARGALA cover
AV cover
VANILA ANASTASIA [ SEGERA TERBIT ] cover
Rachel's Second Life [On Going] cover
ERLAN PANDU WINATA cover
Kilian [END] cover
FIX YOU cover
MAHESA cover

Argavanil

38 capítulos Em andamento

Argavanil atau kerap dipanggil Arga adalah sosok anak remaja nakal, dan hobby balapan motor. Dibalik kenakalannya, Arga memiliki segudang prestasi dalam bidang akademik maupun non akademik. Hidup sendiri membuatnya hidup bebas tanpa kekangan atau aturan apapun. Hingga suatu ketika kehidupan tenang Arga tergangu dengan datangnya keluarga kandungnya yang telah lama Arga tinggalkan dan lupakan. "Pulang sekarang!" "Gak ada orang asing yang berhak ngatur kehidupan gue!" "Sayangnya kami bukan orang asing, kamu tidak lupakan, jika kami adalah keluarga kandungmu." "Sialan!"