Story cover for Muñeca : I'm Not a Doll  by Winisepooh
Muñeca : I'm Not a Doll
  • WpView
    Reads 2,392
  • WpVote
    Votes 103
  • WpPart
    Parts 5
  • WpView
    Reads 2,392
  • WpVote
    Votes 103
  • WpPart
    Parts 5
Ongoing, First published Jun 05, 2020
Banyak orang yang mengenal Sakra Mintaraga sebagai siswa nomer satu di sekolah, anak kesayangan guru, dan anak emasnya sekolah. Namun, sebenarnya dia hanyalah lelaki kesepian yang telah banyak kehilangan cinta. 

Suatu ketika Sakra di beri sebuah boneka antik berdesain jepang oleh seorang anak kecil. Namun, anehnya boneka itu tiba-tiba bisa berubah wujud menjadi selayaknya manusia. Boneka itu mengaku-ngaku bernama Mako, gaya pakaiannya menunjukkan bahwa dia orang yang berasal dari abad kuno.

Ternyata boneka itu bukan sembarang boneka, berkat itu hidupnya terasa berubah total. 


... 

"Kalau benar kamu kehilangan banyak cinta, bolehkah aku datang dan mengantikan cinta itu?"








→Selasa, 24 September 2024
All Rights Reserved
Sign up to add Muñeca : I'm Not a Doll to your library and receive updates
or
#1sakra
Content Guidelines
You may also like
Jumpa Dirinya (FIN) by K_ambara17
24 parts Complete
Wikana Sastrodiredjo (Wika)--entah apa yang dipikirkan kedua orang tuanya, tatkala menamainya dengan nama salah satu pejuang kemerdekaan Indonesia yang namanya hampir terlupakan itu. Wikana yang pernah jadi bagian sejarah kemerdekaan Indonesia memang pada akhirnya dinyatakan menghilang. Namun, Wika si siswa SMA di selatan Jakarta--yang diam-diam menyukai sastra dan aksara, serta benda langit angkasa itu--jelas takkan pernah bisa hilang dari ingatan Dianita Kesara (Sara). Tiga tahun di SMA dan akhirnya untuk alasan yang tidak jelas, rasa ingin tahu Wika selalu hanya jatuh pada Sara. Sorot mata Sara adalah sorot yang saat pertama kali memandangnya, membuat Wika ingin mengisi sesuatu yang hampa dari gadis itu. Menjelang akhir masa SMA, dunia Sara kini tak sesepi biasanya, karena Wika mulai mendekat dan mengisi harinya. Namun, hal itu tak berlangsung lama, Sara mulai menjauh dan menutup lagi dunianya tatkala masalah pelik menghantam. Meski begitu, Wika tetap ingin peduli dan mendapati dirinya tenggelam dalam hasrat yang aneh--hasrat untuk bisa membuat gadis itu merasa lebih baik. Wika yang diingat Sara, adalah Wika yang selalu terpaksa ditempatkan di barisan paling belakang, karena tubuhnya terlalu tinggi. Wika yang diingat Sara, adalah Wika yang kala itu pernah meyakinkannya kalau rasa sepi tak boleh mengiringi rasa sakit. Wika yang diingat Sara, adalah Wika yang telah terlanjur membuatnya menduga, kalau dirinya sudah menemukan jendela hati yang baru. Wika yang diingat Sara, adalah Wika yang pernah membuatnya membatin, "Jumpa dirinya, tak pernah terasa se-mendebarkan itu." -:-:- Dipublikasikan di Jakarta pada 21 Desember 2020
You may also like
Slide 1 of 10
Jumpa Dirinya (FIN) cover
Before We Meet Again cover
Rasa Tanpa Suara cover
LAZARA cover
Catatan Penghapus Kapur cover
My Popular Husband [SUDAH TERBIT]  cover
Sweet Dreams, Sweetheart! cover
About Us | SasuSaku cover
Kinara: Love Yourself cover
SYAKIRA how are you? cover

Jumpa Dirinya (FIN)

24 parts Complete

Wikana Sastrodiredjo (Wika)--entah apa yang dipikirkan kedua orang tuanya, tatkala menamainya dengan nama salah satu pejuang kemerdekaan Indonesia yang namanya hampir terlupakan itu. Wikana yang pernah jadi bagian sejarah kemerdekaan Indonesia memang pada akhirnya dinyatakan menghilang. Namun, Wika si siswa SMA di selatan Jakarta--yang diam-diam menyukai sastra dan aksara, serta benda langit angkasa itu--jelas takkan pernah bisa hilang dari ingatan Dianita Kesara (Sara). Tiga tahun di SMA dan akhirnya untuk alasan yang tidak jelas, rasa ingin tahu Wika selalu hanya jatuh pada Sara. Sorot mata Sara adalah sorot yang saat pertama kali memandangnya, membuat Wika ingin mengisi sesuatu yang hampa dari gadis itu. Menjelang akhir masa SMA, dunia Sara kini tak sesepi biasanya, karena Wika mulai mendekat dan mengisi harinya. Namun, hal itu tak berlangsung lama, Sara mulai menjauh dan menutup lagi dunianya tatkala masalah pelik menghantam. Meski begitu, Wika tetap ingin peduli dan mendapati dirinya tenggelam dalam hasrat yang aneh--hasrat untuk bisa membuat gadis itu merasa lebih baik. Wika yang diingat Sara, adalah Wika yang selalu terpaksa ditempatkan di barisan paling belakang, karena tubuhnya terlalu tinggi. Wika yang diingat Sara, adalah Wika yang kala itu pernah meyakinkannya kalau rasa sepi tak boleh mengiringi rasa sakit. Wika yang diingat Sara, adalah Wika yang telah terlanjur membuatnya menduga, kalau dirinya sudah menemukan jendela hati yang baru. Wika yang diingat Sara, adalah Wika yang pernah membuatnya membatin, "Jumpa dirinya, tak pernah terasa se-mendebarkan itu." -:-:- Dipublikasikan di Jakarta pada 21 Desember 2020