Charlotte berjalan menembus kabut putih-tepatnya, dipaksa berjalan. Mata birunya benar-benar terbuka, menatap penuh selidik apa yang akan menimpanya barang sepersekian detik lagi. Sekilas seperti, portal waktu yang pernah satu kali Mrs. Keith (Guru Sihir di Maradona Academy) deskripsikan kenampakannya. Drap! Kedua netranya kembali membola ketika Charlotte dihadapkan dengan kamar seorang lelaki. "Dadang, ambu teh belum selesai ngomong atuh," Dadang? Siapa dia? -COLLABORATION STORY