Namanya Kanin. Dalam bahasa Sansekerta, artinya 'luka'. Papa yang memberi nama itu, sebagai wujud nyata atas segala luka perih yang ditorehkan Mama. Tidak, Papa sama sekali tidak membenci Kanin. Setidaknya itu yang Kanin ketahui. Justru hanya beliau yang selama ini tulus menyayanginya, di saat ayah kandungnya entah di mana. Hanya Papa yang menerimanya. Kakak-kakaknya tidak ada yang mau menganggapnya ada. Kanin dibenci, diabaikan, dan disisihkan. Namun, Kanin merasa akan selalu baik-baik saja selama ada Papa. Hanya Papa saja sudah cukup untuk menjadi rumahnya. Hingga tiba saat maut menjemput sang rumah, Kanin seolah kehilangan segalanya. Yang tersisa hanyalah kebencian kakak-kakaknya. Satu hal yang menguatkannya adalah satu impian Papa yang sangat ingin Kanin wujudkan. Berkumpul dengan satu keluarga utuh. Kanin mungkin bisa menjadikannya kenyataan, asalkan dia menang dari waktu yang memakan usianya. Dipublikasikan pada : 5 Desember 2022