Jimin dan Lian memiliki pandangan jalan hidup, serta kisah masing-masing yang sangat jauh berbeda dan saling bertolak belakang. Jimin tidak pernah mengira jika dirinya yang selama ini telah dipertemukan dengan Lian adalah sebuah berkat sekaligus misi dari Tuhan yang harus segera ia selesaikan. Cenderung mengikuti naluri hatinya membuat Jimin selalu meyakinkan diri sendiri bahwa dia telah melakukan semua hal dengan amat baik termasuk mencintai Lian dengan caranya sendiri. Tetapi itu hanya dari perspektif dirinya saja hingga suatu saat ketika butiran salju itu turun di akhir bulan Januari, Jimin telat menyadari bahwa semua yang telah dia lakukan selama ini ternyata dapat membunuh Lian secara perlahan. Iya. Sedari awal sebenarnya Lian sudah sakit, tetapi yang jauh lebih sakit di sini adalah Park Jimin. Hanya dia. 🔞Warning! This Story Contain More Or Less Mature Content. June, 2020 | © wintertint.