D E V A N O
  • Reads 234
  • Votes 47
  • Parts 9
  • Reads 234
  • Votes 47
  • Parts 9
Ongoing, First published Jun 07, 2020
"Emang salah ya kalo aku suka sama kakak? Salah gadis sederhana kayak aku suka sama cowok populer kayak kakak?" tanya gadis didepannya yang sudah berderai air mata,dengan tatapan kosong. Seperti tidak ada harapan lagi untuk ia bisa bahagia.

"Yang salah itu gue, gue terlalu kasihan sama lo sampai-sampai lo ngerasa bahwa perhatian yang gue kasih ke lo itu suatu bentuk kasih sayang gue ke lo. Padahal nyatanya gue cuma ngerasa kasihan sama hidup lo yang seakan-akan dunia gak pernah ngijinin lo bahagia barang sedetik pun" ucap Vano tanpa merasa bersalah sama sekali. Ucapannya itu sangat berbanding terbalik dengan hatinya yang mati-matian menahan sakit.

"Maafin gue Syifa, malaikat kayak lo ga pantes bersanding sama iblis kayak gue. Gue terlalu pengecut buat ngakuin semuanya. Maafin gue" 
nyatanya ucapan maafnya itu hanya tertahan dalam kerongkongan nya saja. Ia tak sebaik itu untuk mengungkap semua kebenarannya.

Ini adalah kisah dua anak manusia yang sama-sama terluka tanpa mau mengobatinya. Luka yang semakin menganga lebar seiring waktu berjalan. Dunia terlalu kejam untuk dijalani sendirian namun semesta juga tak pernah mengizinkan mereka untuk berjalan beriringan.
All Rights Reserved
Sign up to add D E V A N O to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Kaesar cover
Memilih Untuk Pergi  cover
My Maid 21+ cover
Hypomone {ὑπομονή} || cover
AV cover
My Dangerous Junior cover
Transmigrasi Istri Tuan Muda Jay (END) cover
I'm Alexa cover
FIX YOU cover
ALFA (SEGERA TERBIT) cover

Kaesar

40 parts Ongoing

Kaesar Morvayn Leonard, pemuda yang dikenal sebagai pemimpin geng Morvaylus, hidup dalam kekacauan dan pemberontakan. Namun, hidupnya berubah ketika ibunya mengungkap rahasia tentang ayah kandung yang selama ini tidak pernah ia kenal. "Ibu akan menikah lagi. Keluarga calon suami Ibu... mereka tidak menerima masa lalu Ibu yang memiliki anak," ucap Marcia dengan suara serak. "Kae, kamu harus menemui ayahmu. Kamu tidak bisa tinggal di sini lagi." Terpaksa meninggalkan rumah, Kae memulai perjalanan untuk menghadapi masa lalu dan mencari jawaban, sambil melawan kemarahan dan rasa hampa yang membelenggunya.