"Emang salah ya kalo aku suka sama kakak? Salah gadis sederhana kayak aku suka sama cowok populer kayak kakak?" tanya gadis didepannya yang sudah berderai air mata,dengan tatapan kosong. Seperti tidak ada harapan lagi untuk ia bisa bahagia. "Yang salah itu gue, gue terlalu kasihan sama lo sampai-sampai lo ngerasa bahwa perhatian yang gue kasih ke lo itu suatu bentuk kasih sayang gue ke lo. Padahal nyatanya gue cuma ngerasa kasihan sama hidup lo yang seakan-akan dunia gak pernah ngijinin lo bahagia barang sedetik pun" ucap Vano tanpa merasa bersalah sama sekali. Ucapannya itu sangat berbanding terbalik dengan hatinya yang mati-matian menahan sakit. "Maafin gue Syifa, malaikat kayak lo ga pantes bersanding sama iblis kayak gue. Gue terlalu pengecut buat ngakuin semuanya. Maafin gue" nyatanya ucapan maafnya itu hanya tertahan dalam kerongkongan nya saja. Ia tak sebaik itu untuk mengungkap semua kebenarannya. Ini adalah kisah dua anak manusia yang sama-sama terluka tanpa mau mengobatinya. Luka yang semakin menganga lebar seiring waktu berjalan. Dunia terlalu kejam untuk dijalani sendirian namun semesta juga tak pernah mengizinkan mereka untuk berjalan beriringan.All Rights Reserved