"Ada apa dengan mulutmu itu Lee? Perlukah aku membungkam mulutmu dengan bibirku?" "Kalau begitu lakukan, Inspektur." "Oh ya, aku lebih menyukai cara kasar ketimbang sekadar kecupan manis Inspektur Hwang Hyunjin yang terhormat." Tantang Lee Felix dengan senyum penuh kesombongannya. Berani. Kuat. Tangguh. Angkuh. Namun rapuh di saat yang sama karena luka yang ia tutup begitu sempurnanya. Membangun dinding kokoh di setiap sisi hatinya. Memeluk lukanya sendiri. Walau ia tau, ia akan semakin hancur. tw // harsh words , rape , self harm , trauma