Di bawah langit ibu kota yang lebih kejam dari ibu tiri, orang-orang mengadu nasib mereka. Di bawah langit ibu kota yang gersang, terlahir bayi-bayi merah yang tidak dapat memilih dilahirkan oleh siapa. Di bawah langit ibu kota, semua orang bermain dengan dadu keberuntungan masing-masing. Di bawah langit ibu kota, si kaya dan si miskin menjalani hidup mereka sendiri-sendiri. Tetapi mereka adalah Krisna dan Satine. Selain jenis kelamin yang tentu berbeda, latar belakang sosial mereka jauh berbeda. Krisna yang kokoh, gigih, dan pekerja keras jauh dari bergelimang harta. Satine yang lembut, elegan, dan rupawan mampu mendapatkan segalanya. Bagi Krisna, Satine adalah bukti dari sebuah kalimat "uang bukan segalanya". Memiliki segalanya tapi tak bahagia, apa gunanya? Sayangnya, Krisna dan Satine belum tahu pasti di mana kebahagian mereka. Cita-cita dan cinta, tawa dan air mata, serta suka dan duka sepasang remaja naif itu berusaha memahami dunia. Bahwa masalah yang tampak kecil bisa jadi besar, bahwa dunia tak melulu hitam dan putih, bahwa ada hal yang mampu menyembuhkan luka dunia, yaitu cinta. Credit: Cover by Canva