"Woi, kopi kesayangan gue mana?" Seruan itu membuat teman si pengucap langsung berlagak mencari apa yang dimaksud. "Kopi, mana, kopi?" Seru lainnya dengan muka menahan tawa. "Kopinya kan lagi jalan. Noh, orangnya!" Cewek yang asyik dengan minumannya berkata seraya menunjuk ke arah depan. Beberapa anak laki-laki dan perempuan yang berjalan beriringan memasang muka tebal dan telinga tuli. Bisa dibilang, perkataan seperti itu menjadi makanan mereka sehari-hari. °°° Penasaran, kan, sama isi cerita ini? Yuk, masukkan cerita ini ke perpustakaan kalian dan jangan lupa ikuti akunnya! Cover By : PUTRI_GRAPHIC
12 parts