Ketika tidak ada lagi rasa simpatik dihatinya, rasa manusiawi di dirinya membuatnya menjadi sosok manusia yang jantungnya terus berdetak namun hati nya telah mati, perasaanya telah pupus semenjak orang tuanya membuangnya dengan bersisa kardus dan secarik kertas bertulis AKSARA PRAYOGA. Aksara membenci kedua orang tuanya, tidak ada kebahagiaan dalam hidupnya, tidak ada senyum di bibirnya, hanya raut datar yang di suguhkan pada dunia. Lalu bagaimana ketika Aksara dipertemukan dengan wanita yang penuh kasih sayang seperti Radiva direksa? Wanita yang ia temui di pelelangan manusia, wanita yang menurutnya bodoh, cupu, dan merepotkan.