Aku selalu bangun paling pagi di antara yang lain. Bahkan lebih pagi dari Victoria, ibuku. Bukan untuk membantu ia membereskan rumah atau membantu William, ayahku memasak. Lebih tepatnya mengawasi situasi sekitar rumah. Kami terlahir sebagai keluarga pelindung sekaligus pemburu. Pelindung para manusia sesungguhnya, dan pemburu yang bukan manusia sesungguhnya. Lebih tepatnya Pemburu Demons / Iblis. Mereka yang berkeliaran menyerupai manusia untuk membuat kehancuran, akan dibantai oleh kami. Kami disebut "Huntermons". Aku bertekat dalam hatiku untuk bisa seperti kakak-kakakku yang berani melawan mereka. Seperti Troy yang tidak pandang bulu untuk langsung menghabisi demons yang ditemuinya. Dan seperti Thomas yang penuh strategi untuk membantai demons dalam jumlah banyak. Sayangnya aku masih takut untuk melakukan perburuan. Aku lebih suka melindungi dari pada melawan. Ketika menginjak usia 18 tahun, masing-masing dari kami mendapat ujian untuk mengetahui di mana kemampuan kami. Kami akan di lepas di suatu tempat yang terkutuk yang bernama "Demonstille" lalu diberi waktu 2 jam untuk mengalahkan sekumpulan demons. Troy terbukti dalam kemampuan perangnya, Thomas dalam kepintaran strateginya, dan aku dalam insting mengetahui bahaya dari jarak jauh maupun dekat. Banyak yang bilang aku ini setengah huntermons, setengah demons. Setidaknya aku punya insting yang kuat jika ada musuh atau bahaya disekitarku, bahkan dari jarak 1 mil pun aku bisa merasakannya. Tidak ada yang bisa mengalahkan kemampuan instingku. Para huntermons menganggap aku adalah titisan Leonardo, seorang raja, pemimpin, dan dewa dari huntermons. Aku sangat terkenal di kalangan huntermons. Namun tetap, aku adalah huntermons pemalu yang sebenarnya berdarah dingin. Mereka memanggilku Veronica.
1 part