Saat kulihat mata biru hewan berukuran raksasa itu bukan lah rasa takut yang terangsang di otakku melainkan rasa aman dan nyaman? Benarkah aku merasa nyaman bertemu dengan hewan buas dan besar yang berukuran setinggi tubuh manusia itu? Matanya menatapku lama. Hewan besar bermata biru itu terus menatapku sambil menggigit sebuah palu besar yang tadi hendak dipukul kan oleh petugas penjaga hutan yang mengawal keberadaan kami di hutan ini. "jauhkan rokmu dari palunya...!" Aku mendengar bisikan seseorang ditelingaku. Suaranya bass dan maskulin. Seperti suara seorang pria dewasa. tapi tak ada siapapun disekelilingku hanya ada hewan buas dan besar itu saja di depanku. Aku tersentak begitu mencerna perintah bisikan itu. Palu? Dan rok? Astaga aku baru sadar kalau rok panjangku tersangkut di ujung palu yang digigit oleh macan tutul berwarna putih itu. Aku segera menarik rok ku hingga terlepas dari palu itu. Herannya hewan buas itu lalu berjalan pergi tanpa menyakiti siapapun di camp kami, ia berjalan perlahan dengan tubuh tegap dan kokohnya menembus hutan namun sebelum memasuki semak belukar mata birunya kembali menatapku. Dan sebuah bisikan aneh itu kembali terdengar ditelingaku. "aku menyukai senyumanmu... Jadi tersenyumlah.. Billa..." Suara bisikan itu kali ini membuatku merinding, bulu kudukku berdiri. Saat aku menatap ke arah semua orang. Semuanya sedang menutup mulut. Sebenarnya itu tadi suara siapa? Siapa yang menyukaiku? Apakah harimau itu? Ini story baru ku... Baru dapat ilham dari mimpi disiang bolong gak sengaja... hehehe... Gimana? Mau tau kelanjutannya? cekidot... Dont be plagiator ya..! Jangan lupa kasih bintang dan krisan dari kalian... #14-siluman 19/9/2021 #5- siluman 25/9/2021