Story cover for EMBUN [On Going] by andnneeeaprrr
EMBUN [On Going]
  • WpView
    Reads 153
  • WpVote
    Votes 27
  • WpPart
    Parts 4
  • WpView
    Reads 153
  • WpVote
    Votes 27
  • WpPart
    Parts 4
Ongoing, First published Jun 10, 2020
"Kalau lo embun, gue pagi hari."

"Maksud lo apa?"

"Maksud gue kita sepasang, kan embun biasanya ada pas pagi hari."

"Apasih lo gak jelas."

Buahahahahahaha

Begitulah percakapan absurd yang setiap hari terdengar dari dua pasang anak manusia yang sangat bertolak belakang sifatnya. 

"Jadi embun yang tetap di rumput yang sama setiap hari, biar gue gak cape harus ngejar kalau berpindah ke rumput lain."

Hadirnya selalu menyejukan bagai embun di pagi hari. 
-Altan

Kamu harus tau, setiap pagi itu selalu punya cerita yang unik dan akan selalu ada cerita yang kian dinanti di malam hari
-Embun



Ikutin terus ya jalan ceritanya, bantu kami dengan cara vote dan komen. Kritik dan saran kami terima dengan senang hati. Bantu kami apabila ada kesalahan maupun typo. 

Thank and Happy Reading^^


NB: Cerita ini hasil kolaborasi^^
All Rights Reserved
Sign up to add EMBUN [On Going] to your library and receive updates
or
#755masakecil
Content Guidelines
You may also like
JAM 3 SORE by KOKOTA_
54 parts Ongoing
JANGAN LUPA FOLLOW DAN VOTE SETELAH MEMBACA‼️ 🌥️🌥️🌥️ Jam tiga sore. Hujan turun pelan-pelan. Langit kelabu, suara kelas yang riuh, dan satu orang yang selalu duduk di belakangnya. Berisik, nyeleneh, dan nyebelin. Tapi entah kenapa Naya tak pernah terganggu sedikit pun. Naya tidak tahu kapan tepatnya Aksa mulai masuk ke pikirannya. Mungkin sejak kertas origami berbentuk kodok itu muncul atau tulisan miring Aksa yang berkata "Ini nggak bisa menggonggong, tapi bisa lompat ke hatimu." Awalnya dia mengira Aksa hanya cowok absurd yang suka gambar bebek pakai helm di dinding toilet sekolah. Tapi lama-lama... langkah kakinya jadi yang paling ia kenali. Diam-diam jadi yang paling ia tunggu. Mereka bukan kisah cinta yang gegap gempita. Tidak ada janji manis. Tidak ada gombal yang bikin meleleh, hanya obrolan aneh yang bisa membuat rindu terus bertahan. Membuat perasaan tumbuh seperti hujan-pelan, tapi pasti meresap. Kisah mereka cuma tentang momen-momen kecil yang ternyata besar. Tentang sosok yang nggak sempurna, tapi justru bikin dunia seseorang terasa lebih hidup. Tentang pertemuan yang tak disengaja, kenangan yang tak bisa hilang, dan jarak yang kadang hadir bukan karena ruang, tapi karena waktu dan keberanian yang tertunda. *********** Selamat menelusuri jejak rasa yang tak pernah benar-benar pergi. Selamat membaca-semoga kamu temukan dirimu di sela-sela kisah ini. Jangan lupa tinggalkan jejakmu-vote, komen, dan bagikan kisah ini agar rindu tak hanya menjadi milik kita ❤️ NOTE : DILARANG PLAGIAT‼️
You may also like
Slide 1 of 10
Nissa & Nathan (COMPLETED) cover
JAM 3 SORE cover
WAITING YOU  [ Hiatus ]  cover
LENATHAN (hiatus) cover
Badai Tak Berujung [ON GOING] cover
DRABIA [END] cover
ELOURA [Proses Revisi] cover
[BUKAN] Couple Goals 2 cover
Arsyilazka cover
LYBLOP [✓] cover

Nissa & Nathan (COMPLETED)

36 parts Complete

(TAHAP REVISI) Nissa adalah siswi kelas XI IPA1 yang menyukai Nathan. Teman sekelas sekaligus The Most Wanted Boy SMA Bintang Mandiri. Berbagai hinaan dan cacian yang ia dapatkan tidak dipedulikannya, karena baginya yang terpenting adalah mendapatkan cinta seorang Nathan Lamborghini Tara. Semua berjalan mulus hingga seseorang di masa lalu Nissa datang disaat saat ia sudah lelah dengan semua perjuangannya. *** "Lo itu murahan atau apa, sih? Udah berapa kali gue bilang, jangan pernah deketin gue lagi. Lo budeg atau tuli, sih?" Nathan berucap ketus seraya menatap wajah perempuan yang sedang menunduk didepannya. "Huuu," sorak siswa siswi yang berada disana. "Gue emang udah tuli gara gara lo, tapi gue bukan murahan," Nissa menjeda sebentar. "Lo bilang gue pengganggu? Gue cuma pengen dapetin hati lo, apa itu sulit?" "Tapi gue enggak suka sama lo. Lo cuma pengganggu di hidup gue," Nissa tersenyum getir. "Gue pengganggu?" tanya Nissa dengan suara bergetar. "Fine, mulai sekarang gue gabakal ganggu lo lagi." Hati Nathan terasa tidak rela mendengar itu. Ia terus menatap langkah Nissa yang berjalan semakin jauh didepannya.