Bagaimana rasanya terkhianati oleh sahabatmu sendiri? Seseorang yang kau anggap pelindung, kau percaya dan slalu menemani dengan teganya menusukkan belati tepat dihati. Dan bagaimana rasanya sang pujaan hati malah bermain api dibelakangmu? Sakit? Hancur? Mungkin lebih dari itu. ......... "Apa kau mencintaiku?" Ucap sang gadis yang kini tengah mengalungkan tangannya dileher Leon. "Tentu saja aku mencintaimu, honey, " jawab pria itu. Mencium pipi kanan sang gadis. Deg... 'Apa ini? Kenapa rasanya sakit sekali 'batin Eve. Rasanya ada batu besar yang menghimpit dadanya. Ya gadis yang malang itu adalah Arabella Evelyn Anderson. "Benarkah? Lalu bagaimana dengan Evemu itu?" tanya sang gadis lagi. Sang pria mencium pipi kiri gadis itu. "Apa kau cemburu? Kau tau kan aku hanya kasihan padanya dan terlebih ini untuk kepentingan perusahaan kita." Setelahnya sang gadis itu tersenyum dan mencium pria itu tepat dibibirnya. Mereka terlihat saling menikmati. Deg... 'Cukup sudah! Ia tidak kuat lagi. Kalian memang luar biasa!!' Eve pergi berlalu meninggalkan dua orang itu dengan perasaan marah, kecewa dan mungkin kebencian mulai tumbuh dihatinya. Air matanya tak pernah mau untuk berhenti. Ia terus berlari dan menghiraukan tatapan heran dan kasian dari orang-orang disekitarnya. Tentu saja lihatlah penampilannya sekarang mata sembab, hidung memerah, rambut yang berantakan dan jangan lupakan air matanya itu. Ia tak menyangka kekasih dan sahabatnya tega melakukan ini kepadanya. Apa salahnya? Apakah ia pernah melukai mereka? Kenapa takdir seakan begitu jahat padanya? Kini aku adalah serpihan kaca. Semakin erat kau genggam maka semakin dalam aku melukaimu. Jadi kumohon menjauh dariku. _Arabella Evelyn Anderson_ Milikku akan tetap menjadi milikku. _Xavier Leonard Alexander_ Menjagamu adalah hidupku. _Keviano Abraham Dominik_ :)