"Pernah gak, sih, lo ngerasa kesepian dalam keramaian, jadi pihak yang cuma diam saja ketika semua orang bisa tertawa tanpa beban?"
Hidup Qintara Safelita berubah drastis semenjak pernah menjadi korban bullying saat di bangku SMP. Belum lagi, permasalahan keluarga gadis itu yang masih ditutup rapat-rapat semakin membuatnya enggan membuka diri. Qinta berubah menjadi orang yang insecure, pendiam, irit bicara, dan sulit berekspresi. Kata monoton rasanya menjelma begitu nyata setiap harinya. Apalagi, ditambah berteman dengan orang-orang 'eksis' macam Vindy-juara angkatan yang sering mengikuti olimpiade fisika, atau pacarnya, Ersha-kapten futsal yang disegani banyak kaum hawa, semakin membuatnya merasa tertekan karena hanya dianggap sebagai teman A.
Akankah ada seseorang yang membawa Qinta dari lembah kegelapan dan mengajak gadis itu untuk lebih sedikit menikmati hidup?