The RED DOOR (story teller)
  • Reads 47
  • Votes 1
  • Parts 3
  • Reads 47
  • Votes 1
  • Parts 3
Ongoing, First published Jun 13, 2020
Mature
The red door agak berbeda dengan kisah si gelap yang kelam, si putih yang tidak pernah ada dan si grey menawarkan ribuan pilihan yang menyenangkan.

The red door hanya julukkan untuk keabstrakkan yang muncul begitu saja. Tidak benar-benar berwujud pintu berwarna merah, ia bisa berbeda, bervariasi tergantung pemanggilnya. 

menemukan si red, memerlukan si pencipta panggung ilusi atau memanggil semua karakternya yang terpisah.

apa sebenarnya pintu merah itu?


~fantasy dan misteri yg kurang menakutkan~
~mari dinikmati dan jgn saling berpikiran buruk pada orglain~
All Rights Reserved
Sign up to add The RED DOOR (story teller) to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
PEONY - Antagonist's Sex Slave cover
10 Years Waiting [ END ) cover
I'm Stuck on a Remote Island With the Male Leads cover
[BL] Save The Second Male Lead! cover
Ibu Antagonis cover
JOANA, SHE IS AN EXTRAS  cover
Taming The Duke Redflag cover
kumpulan cerita 21+ cover
ROSALINE - I will be The Real Antagonist cover
꒯꒤꒯ꋬ 𝐀𝐧𝐭𝐚𝐠𝐨𝐧𝐢𝐬 (On Going)  cover

PEONY - Antagonist's Sex Slave

50 parts Ongoing

Dalam novel dewasa berjudul Aggressive, Peony adalah tokoh figuran dan 'mainan ranjang' sang antagonis gila sekaligus second male lead; Kaisar Khezar. Di awal cerita, Peony mati dibunuh Kaisar dalam keadaan mengandung buah hati mereka. Peony, yang namanya sama dengan tokoh tersebut, hidup kembali sebagai Peony dalam novel Aggressive dan memilih untuk mati lebih awal daripada harus menjadi budak Kaisar yang ujung-ujungnya akan tetap mati juga. Hanya saja Peony takut bunuh diri sehingga yang dia lakukan adalah mengganggu Kaisar Khezar agar Kaisar marah dan langsung membunuhnya. Tapi ..., "Yang Mulia, tolong bunuh aku!" teriak Peony. "Bunuh saja aku!" "Apa kau bilang? Cium?" Kembali Khezar mendaratkan ciuman singkat di bibir Peony setelah beberapa ciuman sebelumnya. "Sudah. Mau lagi, hm?" Bukankah Kaisar Khezar benar-benar gila? @kandthinkabout