"Gigi dimana? Kenapa deldel ditinggal?! Huaaaa Gigi jahat!" tangis gadis polos nan lugu ini pecah karna merasa ditinggalkan temannya saat bermain petak umpat. Dan tentu saja dia yg jaga. Saat anak laki laki ini ingin mengumpat tiba tiba terdengar suara tangisan dari arah sana. Mau tak mau ia kembali menghampiri gadis kecil itu. "Deldel kenapa? Siapa yg nakalin dedel biar Gigi lawan" heboh Gio "Hiks Gigi jahat! Gigi ninggalin deldel sendilian hiks huaaa" Tangisannya semakin kencang. Gio bingung bagaimana caranya mendiamkan gadis lugu ini Gio memeluk tubuh mungil Ardel. Mengelus punggunya "Jangan nangis. Kan tadi kita main petak umpat jadi orang yg gak jaga dia harus ngumpat. Kayak gigi lakuin tadi bukan ninggalin" jelas Gio Perlahan tangis Ardel mereda "Jadi tadi gigi ngumpat bukan ninggalin deldel?" tanya Ardel dari pelukan Gio "Iyah. Udah ga usah nangis lagi. Pulang ajak yuk udah sore" ajak Gio Ardel mengangguk. Gio menggandeng tangan Ardel. Mereka berdua pulang saling menggandeng tangan. 6 Tahun kemudian "Gio balikin kunciran gua!" jerit Ardel "Ga mau wle" Gio berlari lebih kencang lagi saat tau Ardel hampir dekat dengannya "Ih kok lu nyebelin si?!" gerutu Ardel. "Nyebelin gini lu sayang kan?" goda Gio "NAJIS! Dah ambil aja kucirannya gua ga butuh" Ardel berhenti mengejar Gio. Dia lebih memilih masuk kedalam kamarnya lagi. Gio yg merasa Ardel sudah tak mengejarnya lagi berhenti berlari. Dia tersenyum kecil ternyata Deldelnya sudah menjadi gadis yg kuat dan galak tentunya. Don't copy my cerita!! Punya otak? Dipake! Jangan bisanya jiplak doang! Seperti biasa sebelum baca cerita ini. Untuk follow terlebih dahulu.
1 part