SILENT HEARBEAT
  • Reads 491
  • Votes 42
  • Parts 6
  • Reads 491
  • Votes 42
  • Parts 6
Ongoing, First published Jun 13, 2020
⚠ MENGANDUNG BAHASA KASAR, HARAP BIJAK DALAM MEMILIH CERITA(15+)⚠

"Bosen hidup? gue bunuh sekarang gimana?!"

"Lo ngak bisa bunuh gue seenak jidat LO! "
.
.
Cherry kim, seorang siswa SMA Pindahan asal Indonesia. Ia duduk dikelas 3. Ia kembali tinggal di Korea karena suatu Alasan. 

Dia ingin hidup seperti siswa normal pada umumnya yang memiliki sahabat, pacar dan keluarga yang harmonis.


Start: 31 Oktober 2020
End: -
stts :ONGOING
All Rights Reserved
Sign up to add SILENT HEARBEAT to your library and receive updates
or
#69loveandhate
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
ELIO RILEY SERGEYEV cover
𝐒oerabaja, 1730 cover
Kesayangan Bunda cover
Rafa [End💗] cover
The Best Of Miracle cover
BABY CHANIE cover
After Graduation cover
He Fell First and She Never Fell? cover
antagonis wife [TERBIT] cover

Dosa Ku

69 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.