Pararel Universe.
  • Reads 30
  • Votes 0
  • Parts 3
  • Reads 30
  • Votes 0
  • Parts 3
Ongoing, First published Jun 14, 2020
Ketika sebuah rasa asing datang membuat keretakan hubungan mereka, mengubah segalanya menjadi lebih buruk. Terlempar ke alam pararel lain, akankah semua berjalan baik baik saja? 

Apa yang membuat takdir mempermainkan perasaan mereka?


©vrnrexiakth, just give imagine.
All Rights Reserved
Sign up to add Pararel Universe. to your library and receive updates
or
#798brotherhood
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
𝐒oerabaja, 1730 cover
After Graduation cover
Rafa  cover
ELIO RILEY SERGEYEV cover
He Fell First and She Never Fell? cover
Dosa Ku cover
The Best Of Miracle cover
antagonis wife [TERBIT] cover
BABY CHANIE cover
Kesayangan Bunda cover

𝐒oerabaja, 1730

38 parts Ongoing

"Berlarilah sejauh mungkin Dhiajeng, karena jika aku menangkapmu, salah satu kakimu akan hilang untuk selamanya." *** Dhiajeng Pratistha, seorang siswi yang dipaksa mencintai sejarah tiba-tiba terlempar pada abad ke-17, di mana masa kolonialisme sedang membangun kejayaannya. Bagaikan jatuh tertimpa tangga, sosok yang berkuasa adalah Matthias von Herhardt, karakter novel dark romance yang baru saja dia tamatkan diperjalanan menuju Surabaya. Ini bukan hanya berkisah tentang Dhiajeng saja, melainkan sosok Gubernur-Jenderal yang hidup monoton. Kehidupan serba mewah, memiliki kekuasaan tertinggi, dan sempurna. Terbiasa mendapatkan apapun yang dia inginkan, Matthias merasa buruk ketika gadis pribumi yang derajatnya rendah tidak menghormatinya dengan baik. Segala cara pun Matthias lakukan untuk membuat Dhiajeng bersujud, menangis, sampai memohon. Langit biru di bumi hijau menjadi saksi bagaimana jungkir balik Dhiajeng yang berusaha melarikan diri dan begitu pula berubahnya dunia Matthias saat merasakan sesuatu yang mereka sebut cinta. "Bagaimana? Puas bermain kejar-kejaran denganku?" ejek Matthias tersenyum angkuh. *** Peringatan : romansa gelap, dewasa, mengandung adegan yang tidak patut dicontoh! Cry, or Better Yet, Beg. © Van Ji & Solche.