"Aku suka hujan, aku suka sekolah, aku suka semua yang kupunya kecuali kehilangan." *** Langit tidak pernah menyangka, pertemuannya dengan gadis misterius di halte pagi itu begitu banyak mengubah hidupnya. Ia yang semula benci sekolah, jadi lebih rajin ke sana. Ia yang semula merasa hidupnya monoton, jadi merasa begitu tak sabar akan hari esok. Ia yang semula malas berpikir bahkan bernapas, jadi ingin terus hidup bahkan memikirkan banyak hal. Bahkan, ia yang semula tidak suka hujan, jadi terus menunggui mendung menyinggahi langitnya. Karena hujan mengantarkannya pada gadis itu. Gadis aneh yang hanya akan muncul ketika hujan turun. Gadis yang selalu mengaku menjadi utusan dari hujan. Gadis, yang akhirnya berhasil menurunkan hujan di matanya. Dia ... Gadis Hujan dalam tulisan Langit Pramdifta.
12 parts