Tanpa hujan, tanpa angin, tiba-tiba saja Maria dijodohkan oleh ayahnya dengan seorang pria yang tidak dikenal sama sekali oleh Maria. Semuanya terjadi begitu cepat. Bahkan Maria sendiri pun bingung dan tidak mengerti dengan situasi yang terjadi dalam hidupnya. Bahkan masalah peliknya yang menjadi seorang ketua relawan belum selesai, ditambah lagi dengan perjodohan itu yang akhirnya membuat Maria harus menerima perjodohan itu dan berakhir dengan bertunangan. Dan absurdnya lagi, Maria melakukan pertunangan itu tanpa kehadiran sang pria. Entah situasi macam apa yang dihadapi Maria kala itu. Dan selepas dari peristiwa-peristiwa menjengkelkan itu, Maria harus kembali di perhadapkan dengan situasi dan kondisi yang lebih parah lagi di tanah Papua. Maria harus terjebak situasi pelik dengan seorang tentara perpangkat kapten yang kala itu bertugas menjaga perbatasan. Sanggupkah Maria menghadapi situasi konflik dalam hidupnya itu? Ataukah Maria akan menyerah dan stuck di satu titik itu saja?....