Sebuah Pilihan

Alia bukanlah perempuan yang hidup tanpa tujuan. Hanya saja Ia terlalu mengikuti waktu dan menjalani kehidupannya dengan sangat amat normal. Pemikirannya yang memiliki teori sendiri membuatnya sulit untuk menentukan salah satu pilihan terbaik untuknya. Alia hanya takut akan resiko atas pilihan yang ia ambil dan melakukan kesalahan yang sama untuk kesekian kalinya. Dalam pikirannya, Alia hanya perlu ditempat dan mengambil zona aman tanpa harus merasakan penyesalan lagi.

Sampai suatu hari Alia bertemu dengan Tama. Laki-laki yang memiliki pemikiran rasional dan berjiwa bebas, selalu menentukan pilihannya dengan sekali tunjuk tanpa memikirikan resiko yang dipilih. Berkat pertemuan pertama itu, Alia merasakan sebuah tantangan dan pelajaran hidup penuh arti. Begitupula Tama, dengan segelumit permasalahan dalam mencari jati dirinya. Sampai akhirnya mereka sadar akan sebuah pilihan yang mereka pilih mampu memperdayakan kehidupan keduanya.