"Bodoamat, gak niat nikah sama bocah neng." ku ketuk bibir licinnya dengan jariku. dikira aku minat nikah sama mbah rombeng, yakali. ngeselin. "Sama! Mila juga nggak ada niat nikah sama tukang julid, etdah." pertengkaran, selalu ada di rumah tangga kami. bagaimana tidak, jika sedari kecil rumah bersebelahan, hubungan kami layaknya kaka adik. seorang kakak yang usil, namun juga melindungi adiknya. seperti itu, dan, sekarang? takdir membawa kami kedalam pusara komedi juga permaina hati.