"Bodoamat, gak niat nikah sama bocah neng."
ku ketuk bibir licinnya dengan jariku. dikira aku minat nikah sama mbah rombeng, yakali. ngeselin.
"Sama! Mila juga nggak ada niat nikah sama tukang julid, etdah."
pertengkaran, selalu ada di rumah tangga kami. bagaimana tidak, jika sedari kecil rumah bersebelahan, hubungan kami layaknya kaka adik. seorang kakak yang usil, namun juga melindungi adiknya. seperti itu, dan, sekarang? takdir membawa kami kedalam pusara komedi juga permaina hati.
"Sekalipun hamil anak gue, lo pikir gue bakal peduli?"
Ucapan terakhir sebelum cowok brengsek itu pergi.
Gadis sebatang kara itu pun akhirnya berjuang sendiri melahirkan anaknya tanpa suami. Menjadi ibu tunggal bukanlah hal mudah, apalagi lambat laun sang anak selalu bertanya tentang keberadaan ayahnya.
"Mommy, Al selalu doa sebelum bobo. Diulang tahun Al yang ke 5 nanti, papa pulang terus bawain Al boneka dino."
Ibu muda itu hanya menangis, seraya memeluk anaknya. Lalu bagaimana jika ternyata sang ayah juga sebenarnya menginginkan Al.