awal mula

Bel sekolah berbunyi, menandakan harus berkumpul di lapangan seperti biasa. Tidak ada yang spesial untukku di pagi hari itu, semuanya sama saja seperti saat menjadi siswa baru 2 tahun lalu.
"heh, bengong aja lo. Mikirin apaan si?" Suara Bina mengagetkanku.
"Engga, cuma masih ngantuk aja gue."
Seperti biasa setelah berbaris di lapangan, kita memasuki kelas dan mulai belajar untuk persiapan UN. Sungguh membosankan mempelajari pelajaran yang itu-itu saja, membahas soal, mengerjkan TO, ya rutinitas kelas 3 SMA pada umumnya.
16.00 sudah menandakan waktunya pulang sekolah. Ah ini hal yang paling menyenangkan, karena aku dan 8 temanku memiliki kebiasaan berkumpul saat pulang sekolah, tertawa dengan candaan dari mereka, bercerita tentang percintaan mereka yang konyol, dan ada-ada saja pembahasan saat bersama mereka. Mereka adalah Dina, Bina, Sinta, Novi, Putri, Nadin, July, dan Nisa. Masa-masa SMA ku dipenuhi dengan mereka, yang dimana kita berkali-kali berantem karena salah paham tapi ujung-ujungnya kembali ke satu sama lain.
Setibanya dirumah aku langsung merebahkan diriku di kasur, sungguh nikmat.
"Sindy, itu tolong angkatin jemuran, mau hujan." Suara mama sangat khas membangunkanku.
Ketika malam hari kegiatanku juga sama seperti biasa, mengerjakan tugas lalu menonton TV diruang keluarga bersama 3 saudaraku. Lalu tiba-tiba abangku terjatuh sendiri dari kursi, sontak aku dan yang lain tertawa. Aku tuliskan kejadian lucu itu di twitter, lalu aku kembali menonton TV. Hp ku berbunyi ada notif twitter, ada seorang kaka kelas yang me-reply tweet ku dengan sebuah stiker. Aku tau dia seorang alumni, tapi hanya sekedar tau kalau dia bernama Roy. Lalu aku hanya membalas dengan stiker juga, dan berujung kami berbalas-balasan stiker sangat banyak.
"Eh ini mau sampai kapan bales-balesan stiker, Sin?" ucapnya dikolom reply-an tweet itu.
"Iya yah, udah ah bye kak Roy." Balas ku mengakhiri percakapan di twitter.