Classmate Run!
  • Reads 592
  • Votes 95
  • Parts 6
  • Reads 592
  • Votes 95
  • Parts 6
Ongoing, First published Jun 16, 2020
Jam pelajaran terakhir dimulai setelah bel berbunyi. Semuanya duduk dengan rapih dan bersiap untuk belajar. Seharusnya seperti itu.

Ssaem memasuki kelas dengan tatapannya yang tajam. Kemejanya berlumuran darah. Keributan terjadi di luar kelas. Teriakan terdengar melengking di telinga. Koridor sekolah penuh dengan darah dan mayat.

"Buka buku tulis kalian dan tulis apa yang saya bacakan."

Pelajaran pun dimulai. Ketegangan terjadi. Semuanya duduk dengan menyimpan rasa takut yang mendalam. Keringat dingin membasahi kulit dan seragam kami.

"Pertama, jangan biarkan kalian dimakan."

Ssaem berjalan pelan mengitari kelas. Tatapannya tetap tajam tanpa ekspresi apa pun.

"Kedua, Jangan sampai mati."

Teriakan kembali terdengar. Jendela pecah terdengar di mana mana.

"Ketiga, jangan berisik."

Bibirku seketika kelu. Keringatku mengucur deras. Ssaem memegang pundakku dan mendekatkan wajahnya.

"Terakhir, selamat bertahan hidup."

Kalimat itu, mengawali pelajaran terakhir yang sebenarnya. Lari sejauh mungkin! Jangan sembunyi! Mereka akan menemukanmu jika sembunyi! Lari dan mereka akan tertawa.




⚠️ Adegan kekerasan ⚠️
All Rights Reserved
Sign up to add Classmate Run! to your library and receive updates
or
#374line
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 9
Rantai Obsesi cover
MOXIE - MENULIS ULANG TAKDIR [SEASON 2] cover
 ESCAPE INTO DANGER  cover
Dominant Control [JICHEN] End. cover
LIFE   /JENLISA/ cover
The Antagonist [ Segera Terbit ] cover
Pembalasanku (Harem BL) cover
DESTROYED IN DESIRE | 🔞 |DARKROMANCE🖤 cover
My Grumpy Patient cover

Rantai Obsesi

18 parts Ongoing

(BUKAN NOVEL BL) Dulu, dia adalah sosok yang kuat tegas, berkuasa, dan tak tersentuh. Tapi segalanya berubah ketika keluarganya membalas semua perbuatannya. Bertahun-tahun disiksa, dikurung, dan dilupakan, dia kehilangan segalanya kekuatan, harga diri, bahkan keinginannya untuk hidup. Namun, ketika siksaan itu berhenti, dia tidak mendapatkan kebebasan. Justru, keluarganya mulai memperlakukannya dengan cara yang lebih mengerikan dengan obsesi yang tak terjelaskan. Dia ingin lari, tapi rantai yang mengikatnya terlalu kuat. Setiap langkah menjauh justru membuatnya semakin tergantung. Ketika orang luar mulai ikut terobsesi dengannya, satu hal menjadi jelas: dia tidak akan pernah benar-benar bebas. SEBERAPA JAUH SESEORANG BISA BERTAHAN SEBELUM AKHIRNYA MENYERAH PADA TAKDIR?