Antara Cinta Dan Keyakinan
  • Reads 429
  • Votes 19
  • Parts 9
  • Reads 429
  • Votes 19
  • Parts 9
Complete, First published Jun 16, 2020
Mature
(18+)
Kisah sepasang kekasih yang berbeda keyakinan agama namun mempunyai dunia dan visi yang sama. Seyla dan Danu, keduanya seperti dibutakan dengan apa yang namanya cinta. Namun akibat perbedaan itu, hubungan mereka tidak direstui oleh kedua orangtuanya masing - masing.
Hingga akhirnya mereka sadar atas apa yang mereka perbuat.

Apakah Seyla dan Danu akan bisa bersama sampai ke jenjang yang lebih serius ?
All Rights Reserved
Sign up to add Antara Cinta Dan Keyakinan to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
Pendekar 100 Hari by JadeLiong
88 parts Complete
Suatu peristiwa aneh telah terjadi. Kho Ing-ti diam saja, tak menangkis maupun menghindari sehingga lengannya tertusuk dan darahnya menyembur keluar. Tetapi Hun-ing pun terkapar rubuh di bawah kaki Kho Ing-ti. Rupanya nona itu juga terkena sebuah pukulan. Saat itu digunakan oleh Siau Lo-seng untuk meronta dan melepaskan diri dari tangan Kho Ing-ti. Rupanya Kho Ing-ti marah karena lengannya terluka dan Siau Lo-seng dapat lepas. Dengan geram ia mengangkat kaki dan hendak menendang Hun-ing yang tak ingat diri itu. "Perempuan hina, engkau cari mampus!" Siau Lo-seng terkejut. Cepat ia taburkan pedang Ular Emas ke arah Kho Ing-ti. Tetapi tiba-tiba sesosok bayangan melayang lebih cepat dari taburan pedang Ular Emas itu. Terdengar jeritan nyaring mengerikan dan Pedang Ular Emas itupun sudah menyusup ke dada orang itu. Dia roboh terkapar di tanah. "Ui locianpwe, engkau......" tiba-tiba pula Siau Lo-seng menjerit kaget. Ternyata sosok tubuh yang melayang ke tengah gelanggang untuk menghalangi pedang Ular emas itu, bukan lain adalah Dewi Mega Ui Siu-bwe sendiri. Tidak seorangpun yang tahu mengapa Dewi Mega bertindak sedemikian anehnya. Mengapa ia mengurbankan diri untuk melindungi Kho Ing-ti. Hiat Sat Mo-li, Cu Li, kedua murid Dewi Mega serempak munghampiri dan berlutut di muka Dewi Mega seraya menangis. "Suhu, mengapa suhu berbuat begitu......?" Tiba-tiba Siau Lo-seng berteriak keras: "Ui locianpwe, aku harus mati, aku telah keliru membunuh locianpwe." Sekonyong-konyong Dewi Mega menggeliat dan paksakan membuka mata, tersenyum sayu.
You may also like
Slide 1 of 10
Pendekar 100 Hari cover
Putri Keluarga Danieswara cover
CLEMENTINE [END] cover
Cute Brother (Kenzio)  cover
Free My Soul cover
198. Pendekar Rajawali Sakti : Iblis Pemenggal Kepala cover
Aishiteru (Sedang Diperbaiki) cover
ADULT LIFE (Oneshot Sex Story)  cover
Love's Dark Side![BL] cover
Sang Juragan (Gibran Danuarta) 21+ cover

Pendekar 100 Hari

88 parts Complete

Suatu peristiwa aneh telah terjadi. Kho Ing-ti diam saja, tak menangkis maupun menghindari sehingga lengannya tertusuk dan darahnya menyembur keluar. Tetapi Hun-ing pun terkapar rubuh di bawah kaki Kho Ing-ti. Rupanya nona itu juga terkena sebuah pukulan. Saat itu digunakan oleh Siau Lo-seng untuk meronta dan melepaskan diri dari tangan Kho Ing-ti. Rupanya Kho Ing-ti marah karena lengannya terluka dan Siau Lo-seng dapat lepas. Dengan geram ia mengangkat kaki dan hendak menendang Hun-ing yang tak ingat diri itu. "Perempuan hina, engkau cari mampus!" Siau Lo-seng terkejut. Cepat ia taburkan pedang Ular Emas ke arah Kho Ing-ti. Tetapi tiba-tiba sesosok bayangan melayang lebih cepat dari taburan pedang Ular Emas itu. Terdengar jeritan nyaring mengerikan dan Pedang Ular Emas itupun sudah menyusup ke dada orang itu. Dia roboh terkapar di tanah. "Ui locianpwe, engkau......" tiba-tiba pula Siau Lo-seng menjerit kaget. Ternyata sosok tubuh yang melayang ke tengah gelanggang untuk menghalangi pedang Ular emas itu, bukan lain adalah Dewi Mega Ui Siu-bwe sendiri. Tidak seorangpun yang tahu mengapa Dewi Mega bertindak sedemikian anehnya. Mengapa ia mengurbankan diri untuk melindungi Kho Ing-ti. Hiat Sat Mo-li, Cu Li, kedua murid Dewi Mega serempak munghampiri dan berlutut di muka Dewi Mega seraya menangis. "Suhu, mengapa suhu berbuat begitu......?" Tiba-tiba Siau Lo-seng berteriak keras: "Ui locianpwe, aku harus mati, aku telah keliru membunuh locianpwe." Sekonyong-konyong Dewi Mega menggeliat dan paksakan membuka mata, tersenyum sayu.