Sederet bambu terdengar bersiul diterpa angin malam. Ditelan gelita yang mencekam. Begitupula gadis berambut panjang yang dengan erat mencengkram lengan pemuda di sampingnya. Tepat di hadapan keduanya berdiri seseorang yang kini mengacungkan tombak ke arah mereka dengan wajah sangar.
Batinnya tak lagi tangguh menagak teror yang tak kunjung usai setelah sia-sia menyapanya yang tengah berkubang dalam dilema. Kini, hidupnya benar-benar akan berakhir di sini.
Buntu. Keduanya tersudut di bibir jurang yang hendak menariknya ke dalam.
Ia bergerak, mendesak keduanya untuk mundur menjemput ajal. Akankah malaikat menjemput roh-nya malam ini di tengah jenggala berkabut gelap? Atau justru kemenangan tengah berpihak meluputi petaka yang mereka hadapi?