"Sar, aku mau jadi orang miskin." Adalah kalimat yang pertama kali kudengar begitu pintu rumahku terbuka. Aku yakin sekali seharusnya hari ini adalah hari Minggu yang tenang di mana aku akan terbangun siang hari ditemani burung-burung menari, suara ayam tetangga berkokok, dan senyuman lebar menyambut dunia. Tapi semua itu hancur seketika. Sebab realitanya; Pagi buta begini dengan kaus oblong kedodoran, rambut setengah singa, kantung mata segelap dasar lautan segitiga bermuda dan nyawa yang baru terkumpul sedikit, aku harus mendengar pernyataan gila dari orang paling tajir melintir di sekolahku. Aku butuh udara segar sekarang. [] copyright©️fata-morgen 2020
22 parts