Zayn Anthar Mirza, seorang lelaki yang sejak kecil berjalan sendirian dalam sunyi. Ia tumbuh tanpa pelukan, tanpa hangatnya cinta, hanya ditemani sepi yang setia membungkus hari-harinya. Dan ketika akhirnya ia berani merasakan indahnya jatuh cinta, semesta justru menghadiahkan luka pertamanya-luka yang mengoyak keyakinan, menjadikannya percaya bahwa cinta hanyalah dusta manis yang berakhir dengan kehancuran.
Sejak itu, baginya cinta tak lebih dari bayangan rapuh; sebuah ilusi yang meninggalkan jiwa hampa dan manusia tak berguna.
Namun, takdir selalu punya cara untuk menguji hati yang membatu. Kehadiran Zahra Malik Idris bagai cahaya yang menyelinap lembut di sela kegelapannya. Dari matanya, dari senyumnya, Zayn perlahan belajar bahwa cinta bukan sekadar luka. Ia adalah pesan abadi-yang meski mampu melukai, juga memiliki kuasa untuk menyembuhkan dan menghidupkan jiwa yang hampir binasa.
mencintai itu adalah hak semua manusia,namun tidak semua orang bisa mendapatkan cinta dari orang yang di sukainya.
terkadang mengikhlaskan adalah jalan terbaik jika perasaan itu tak terbalaskan.sama hal nya dengan kisah gadis yatim piatu bernama Ashana jian zemira yang bertahun tahun memendam perasaannya terhadap Saddam mahesa Alqadafi.lalu pada akhirnya Ashana mengikhlaskan laki laki yang di sukainya itu bahagia dengan gadis pilihannya yang notabenenya adalah sahabat nya sendiri.
tapi semesta seolah sedang mempermainkan takdirnya, yang membuatnya berada dalam suatu keadaan yang tak pernah terbayangkan sebelumnya.