『 SIMBIOSIS MUTUALISME 』ft. Chanjin
  • Reads 15,392
  • Votes 2,425
  • Parts 14
  • Reads 15,392
  • Votes 2,425
  • Parts 14
Ongoing, First published Jun 18, 2020
Sebut saja Hyunjin, si ganteng tapi kurang pinter yang lagi pdkt sama Somi tetangga barunya. Ga gampang buat deketin Somi karena Hyunjin harus ngadepin Bangchan dulu


Siapa Bangchan? Abangnya Somi yang 24 jam bakal melototin siapapun yang berusaha deketin adeknya


Hyunjin ga takut, apapun bakal dia lakuin termasuk ngerayu Bangchan setiap hari, setiap saat. 



"Cinta bakal muncul karena terbiasa, gue doain abang sama Hyunjin cepet jadian! hehehe" -Somi

"Gue kalo mau ngegay ya pilih-pilih ga kayak dia" -Bangchan

"Gini2 gue dom ya" -Hyunjin







!!bxb
©Kareth0_0
All Rights Reserved
Sign up to add 『 SIMBIOSIS MUTUALISME 』ft. Chanjin to your library and receive updates
or
#145chanjin
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
He Fell First and She Never Fell? cover
ELIO RILEY SERGEYEV cover
Ziel Alexander Dominic [PDF]✔️ cover
𝐒oerabaja, 1730 cover
How To Be A Good Papa | Noren cover
Kesayangan Bunda cover
Fiction -sungjake✔ cover
Kisah Tak Sempurna cover
After Graduation cover

Dosa Ku

65 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.