Pernahkah kamu membayangkan bagaimana rasanya menyukai seseorang yang ternyata juga memiliki rasa yang sama sepertimu? Mungkin itu sudah biasa terjadi. Pernahkah kamu tahu bagaimana rasanya saling menyukai tapi sama-sama tidak mengetahui serta memahami perasaan masing-masing? Apakah dengan cara seperti itu seseorang diujung sana dapat tahu apa yang kamu rasakan? Hum...sepertinya tidak. Tentu saja hanya dengan cara mengungkapkan semuanya terasa lebih jelas. *** Menurut gua, dia itu menyebalkan dengan segala sikap cueknya. Kadang kala dia juga bisa bersikap manis pada saat yang bersamaan. Rasa ingin memiliki seakan meningkat. Ah! iya, gua harusnya cukup sadar. Masih untung bisa dekat dari pada tidak sama sekali. Huhh! Dia seperti membangun tembok pembatas agar tidak ada yang bisa menggapai hatinya. -Reisya- Dari awal dia memang beda dari yang lain. Sikap dan tindakan yang dilakukan begitu natural dan tidak berlebihan. Setiap melihat matanya selalu saja ada dorongan untuk terus larut di dalam tatapan indah itu. -Alva- ••••