Sweet Nothing
  • Reads 107,734
  • Votes 2,213
  • Parts 6
  • Reads 107,734
  • Votes 2,213
  • Parts 6
Ongoing, First published Jun 19, 2020
5 new parts
Davin berpikir bahwa menyayangi Shanindya adalah sebuah kewajiban yang akan dia laksanakan sampai akhir hidupnya.

Menjadi terbiasa bersama sejak kecil membuat Davin merasa ia tak akan bisa berpisah dengan gadis itu. Menjadi asing? Jelas sekali tidak ada dalam bayangan Davin.

Tapi semua mendadak berubah setelah Shanindya resmi menjadi murid SMA. Gadis itu menjauh, bahkan memaksa Davin untuk jauh-jauh.

"Sha, Asha...."

Begitu Davin akrab menyapa.

"Anin. Panggil gue Anin."

"Sha? Biasanya juga gue panggil gitu."

Shanindya tak lagi mau dipanggil dengan nama kecilnya.

Davin tidak tahu rahasia besar apa yang sedang Shanindya sembunyikan darinya, dari orang-orang terdekatnya. Shanindya seperti punya luka yang ia peluk sendiri. Shanindya menjadi semakin dingin dan tak terduga. Siapa yang sudah berani membuat kesayangan Davin sampai seperti itu?

"Davin, lo balikan sama Shafa!? Oh my gosh, OUR MOST POPULAR COUPLE IS BACK!"

Sedangkan di sisi lain Davin harus menjalani hari-harinya dengan terus dikaitkan pada gadis lainnya, Shafa.

*[Cerita ini dalam proses revisi]









°

Let's read it! And don't forget to give your vote & comment:)

©nisnami | 2020.

Judul sebelumnya "Hey, Sha!"

Cover illustration from Pinterest.
All Rights Reserved
Sign up to add Sweet Nothing to your library and receive updates
or
#17kakakkelas
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
DEPRESWEET | SELESAI✔ cover
Dunia Luna cover
Vespa, Me and You #1 cover
 ARGALA  cover
YOUR PROMISE cover
AKUNTAN(geng)SI [COMPLETED] cover
JABATAN(END) cover
SHELTER (Completed) cover
JENG(K)EL cover
ONE SHOOT +21 cover

DEPRESWEET | SELESAI✔

23 parts Complete

[Depresweet | Salam untuk Sejagat] Perdana Publikasi 12 Januari 2023 Publikasi ulang Januari 2024 [Fiksi Remaja] Blurb : Ketika ia bertemu Lyra, sosok yang begitu misterius duduk menangis di ruang konseling. Sejagat berubah pikiran, ia hanya ingin atensinya. Bukan lagi tentang Mama atau Papa juga menyangkal kehadiran Sakkhi-adik tirinya. Ia hanya ingin Lyra tertawa.