Marriage without love, Really? [사랑 없는결혼, 진짜?]
  • Reads 699
  • Votes 86
  • Parts 4
  • Reads 699
  • Votes 86
  • Parts 4
Ongoing, First published Jun 19, 2020
Kang Minhee yang masih betah dengan status lajangnya yang sudah berusia matang dipaksa oleh ibunya untuk segera menikah. 



"Menurut lo gimana?" -Hys

"Ayok kita nikah, tapi lu jangan pede dulu. Gua mau nikah karna kasian sama ibu" -Kmh

"Ya sama gua juga lah, males banget padahal nikah"-Hys 

"Hayuk nikah! Tapi dengan syarat, kita tetep tidur seranjang kaya suami istri, tapi ga ada sex dan ngejalanin kegiatan masing masing gimana?" -Kmh

"Ok gua setuju aja, gua janji akan tetap ngasih lo nafkah lahir tapi ga dengan sex. Deal?" -Hys

"Ok, Deal" -Kmh


Tidak tau aja semakin berjalannya waktu perasaan aneh diantara mereka akan berkembang menjadi sesuatu yang akan membuat keduanya saling terikat kuat.
All Rights Reserved
Sign up to add Marriage without love, Really? [사랑 없는결혼, 진짜?] to your library and receive updates
or
#555pdx101
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
My Sin cover
Stars Behind the Darkness  cover
Rafa  cover
Kisah Tak Sempurna cover
After Graduation cover
𝙠𝙤𝙨𝙖𝙣 𝘼𝙢𝙤𝙪𝙧 [REVISI] cover
Kesayangan Bunda cover
Fiction -sungjake✔ cover
The Qonsequences cover
ANTAGONIS cover

My Sin

49 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.