Agam Adinata Nugraha
Jakarta, 14 Februari 2002
.
Laki-laki berpostur tubuh tinggi, berkulit putih, dengan tatapan matanya yang tajam.
Agam merupakan anak pertama dari pasangan Raffi Adinata Nugraha dengan Rania Amanda. Agam memiliki dua orang adik, yaitu Azam (adik sekaligus kembarannya) dan Aira (adik perempuan satu-satunya)
Azam Adinata Nugraha
Jakarta, 14 Februari 2002
.
Adik sekaligus kembaran dari Agam. Mereka kembar, usianya hanya terpaut 7 menit. Meskipun Azam yang lahir duluan, dan Agam lahir 7 menit kemudian, tetapi orang tua nya menobatkan Agam sebagai kakaknya. Azam juga tidak terlalu memikirkan hal itu. Ia malah bersyukur memiliki saudara kembar yang justru orang lain inginkan. Dan, jangan lupakan adik perempuan kesayangan mereka, yaitu Aira.
Aira Raisya Amanda Nugraha
Jakarta, 14 Februari 2003
.
Perempuan cantik dengan warna kulit putih, badan langsing, berambut panjang, serta memiliki warna mata coklat muda.
Aira merupakan anak perempuan satu-satunya yang paling disayang keluarganya. Apalagi kedua kakak kembarnya.
Pernah suatu malam ketika Aira sedang belajar, tiba-tiba Agam dan Azam masuk ke kamarnya lalu langsung memeluk Aira. Mereka bilang bahwa mereka sangat amat merindukan Aira.
Damn!
Padahal kamar mereka bersebelahan. Dan mereka baru saja bertemu saat makan malam dua jam lalu.
Ada-ada saja.
Ohiya,
Agam dan Azam sangat mirip.
Jika kalian jeli, yang membedakan mereka hanyalah mata dan tanda lahir di belakang telinga.
Agam dengan mata yang belo dan memiliki satu tanda titik sebagai tanda lahir di belakang telinga.
Sedangkan Azam dengan mata yang sedikit sipit dan memiliki dua tanda titik sebagai tanda lahir di belakang telinga.
Started : 19/06/20
Kaesar Morvayn Leonard, pemuda yang dikenal sebagai pemimpin geng Morvaylus, hidup dalam kekacauan dan pemberontakan. Namun, hidupnya berubah ketika ibunya mengungkap rahasia tentang ayah kandung yang selama ini tidak pernah ia kenal.
"Ibu akan menikah lagi. Keluarga calon suami Ibu... mereka tidak menerima masa lalu Ibu yang memiliki anak," ucap Marcia dengan suara serak.
"Kae, kamu harus menemui ayahmu. Kamu tidak bisa tinggal di sini lagi."
Terpaksa meninggalkan rumah, Kae memulai perjalanan untuk menghadapi masa lalu dan mencari jawaban, sambil melawan kemarahan dan rasa hampa yang membelenggunya.