11.25
Anak kecil berumur 9 tahun itu sedang tertidur nyenyak di kamar oma nya.Tiba-Tiba,
"Nay,Nay,Bangun Nay,Bangun!!!"terdengar suara bunda yang menangis histeris.
" Hmm..apasih bunda"Nay menggeliat tubuhnya yang di guncang oleh bunda nya.
"Loh kok bunda nangis,bunda kenapa?" Nay langsung bangun dan mengusap air mata bunda nya.
"Ada apa bun,bunda kenapa diem??"
"Oma nay,Oma!!!"jawab bundanya.
"Oma kenapa bu"Nay bingung apa yang terjadi,maklum lah efek bangun tidur.
"Oma....Oma meninggal nay"
Duuuaar!!, dada Nay langsung terasa sesak,kepala nya pusing,dunia nya seketika gelap..rasanya ini seperti mimpi bagi Nay.
"Apaaa!!! ,Oma meninggal!!,gak,gak,gak mungkin oma ninggali Nay,Oma udah janji sama nay bakal pulang dan baik-baik aja.."
Tangisan Nay mulai pecah,bahkan lebih histeris dari pada bunda nya,Nay meronta-ronta dan menjerit,ia masih sangat shok dengan apa yang terjadi.
Semenjak kejadian itu hidup Nay mulai berubah,dia merasa sedih dan sendiri,apalagi setelah adik Nay lahir,bukan merasa senang tetapi malah merasa tambah sedih,ditambahlagi dia harus pura-pura bahagia,karna dia tidak mau orang lain tau akan masalah yang terjadi pada nya.
Ini bukan kisah anak yang di manja orang tua nya, Ini bukan kisah anak orang kaya yang selalu dituruti semua keinginannya, Dan Ini bukan lah kisah anak yang selalu bahagia bersama orang tua nya.
Tetapi ini adalah kisah seorang anak yang bernama "Nayyara Anindiya Putra Darmawan" yang mengalami berbagai cobaan hidup,yang membuatnya hampir bunuh diri di usia nya yang terbilang masih kecil.
Follow and Share yaa,semoga kalian suka dengan ceritanya,jangan lupa siapin tisy karna di jamin akan baper...cerita ini lebih dominan ke keluarga dan masalah hidup Nay,tapi nanti ada cinta nya dikit kok.
Sorry kalo banyak typo,Dan sorry kalo alur nya acak-acakan,soalnya baru pertama kali buat,dan masih terus belajar.
HAPPY READING!!!!
Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens.
"Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gue, rotinya yang enak banget atau emang gara - gara dari orang special?" Mahes bertanya sambil menatap tepat pada mata Aira.
"Eh.. Tuan mau?" Aira mengerjapkan matanya.
"Mau, gue mau semuanya!" Mahes merebut bungkusan roti yang masih berisi banyak, kemudian langsung membawanya pergi. Aira reflek mengejar Mahes.
"Tuan kok dibawa semua? Aira kan baru makan sedikit," Aira menatap Mahes dengan raut memelas.
"Mulai perhitungan ya lo sekarang sama gue."
"Enggak kok, tapi kan rotinya enak, Aira masih mau lagi," Aira berkata dengan takut-takut.
"Ga boleh!" Mahes langsung melangkahkan kakinya ke arah tangga menuju kamarnya. Aira langsung cemberut menatap punggung Mahes yang mulai jauh.
Cerita dengan konflik ringan