Imagination.
  • Reads 56
  • Votes 21
  • Parts 3
  • Reads 56
  • Votes 21
  • Parts 3
Ongoing, First published Jun 21, 2020
Bagi setiap orang memiliki imajinasi itu menyenangkan, namun tidak bagi gadis yang satu ini. Setiap kali otaknya berimajinasi selalu membayang kan hal hal yang diluar dugaan, entah itu menyenangkan ataupun menyedihkan, bahkan kadang ia harus ketakutan karna imajinasi nya sendiri.

Indah senja telah berganti terang nya sang rembulan yang selalu berdampingan dengan para bintang bintang. Seorang gadis yang sedang asik membaca buku kesukaannya di balkon kamarnya dengan ditemani secangkir macha latte favorit nya. 

Namun percaya lah, dia bukan lah seorang kutu buku atau lain sebagainya, ia sedang menenangkan pikirannya dari hal yang ia takuti selama ini. Ya, benar ia phobia dengan imajinasinya sendiri, seperti beberapa waktu yang lalu.

Ia selalu mengalihkan ketakutan itu dengan membaca buku apapun yang ingin ia baca, tak peduli dengan judul ataupun temanya. Akankah ia berhasil melakukannya? Dan apa penyebab ia seperti itu? Entahlah itu masih misteri bagi dirinya juga.Akan kah ada yang bisa membantunya untuk sembuh? Dan siapa orang tersebut?.
All Rights Reserved
Sign up to add Imagination. to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
MAHESA cover
Kilian [END] cover
Mr. Stewart and His bodyguard  cover
FIX YOU cover
AV cover
ERLAN PANDU WINATA cover
 ARGALA cover
VANILA ANASTASIA [ SEGERA TERBIT ] cover
Rachel's Second Life [On Going] cover
Argavanil cover

MAHESA

48 parts Ongoing

Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens. "Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gue, rotinya yang enak banget atau emang gara - gara dari orang special?" Mahes bertanya sambil menatap tepat pada mata Aira. "Eh.. Tuan mau?" Aira mengerjapkan matanya. "Mau, gue mau semuanya!" Mahes merebut bungkusan roti yang masih berisi banyak, kemudian langsung membawanya pergi. Aira reflek mengejar Mahes. "Tuan kok dibawa semua? Aira kan baru makan sedikit," Aira menatap Mahes dengan raut memelas. "Mulai perhitungan ya lo sekarang sama gue." "Enggak kok, tapi kan rotinya enak, Aira masih mau lagi," Aira berkata dengan takut-takut. "Ga boleh!" Mahes langsung melangkahkan kakinya ke arah tangga menuju kamarnya. Aira langsung cemberut menatap punggung Mahes yang mulai jauh. Cerita dengan konflik ringan