Sebelum meresmikan hubungan pacaran, sepasang anak manusia sudah mengetahui perasaan satu sama lain. Saling mencintai, saling menyayangi, saling mengagumi, dan saling-saling yang lainnya. Dipastikan tidak ada yang terpaksa di antara kedua pihak. Namun, sepertinya, itu sama sekali tidak berlaku untuk hubungan Haya dan Bima. Seisi kampus pasti tahu, Haya yang selama ini selalu mengejar-ngejar Bima. Haya yang selalu mengejar, berjuang, memberi perhatian, melakukan ini dan itu yang sekiranya membuat Bima senang. Meski pada akhirnya, Bima selalu menolak, Haya tidak akan gentar sebelum Bima luluh dan menyerah padanya. Hingga suatu hari, tiba-tiba Bima mengajak Haya untuk berpacaran. Tanpa alasan yang jelas, dia memberikan hasil untuk semua usaha Haya. Lantas, atas dasar apa Bima akhirnya mau berpacaran dengan Haya? Tidak ada kalimat cinta, pengakuan rasa, atau terima kasih atas usaha keras Haya. Mereka memang saling mencintai, atau ada hal lain? (01 Juli 2020 - 03 Agustus 2020) *** Cerita ini pure bin murni hasil imajinasi dan renungan keras author. Mohon dihargai dengan cara terbaik versi kalian.