"Gue akan ngelakuin apapun, demi buat Lo selalu senyum" ucap Afif sambil menarik dua ujung bibir Fisya agar tersenyum. Tidak ada niat khusus baginya, Ia mengatakan hal itu untuk menenangkan Fisya. Ia peduli dengan Wanita di depannya ini. Fisya merasa bahagia. Ia akui, kalau Ia mulai mencintai Afif. Lelaki baik hati yang telah menyelamatkan nyawanya empat bulan yang lalu. Sekarang lelaki itu juga telah banyak membantunya. Ia memegang perutnya yang sudah buncit Itu. Ia terharu dengan Ucapan Afif. Di saat ada orang lain menghancurkannya justru Afif datang untuk memberi semangat baru di kehidupan Fisya. "Makasih Afif. Fisya seneng bisa kenal sama Afif" cicit Fisya menatap Afif dalam. Ia tersenyum ke arahnya. Ia ingin sekali menyatakan rasa, namun Ia tau diri. Ia hanya perempuan biasa yang tak punya keistimewaan apapun yang bisa membuat Afif suka padanya. "Nah, Gitu dong. Jadi cantik lagi deh" Ucap Afif lagi. Ia kemudian berjongkok dan menatap perut Fisya. "Jadi anak yang baik, Yah. Biar bisa bikin Mama kamu senyum terus" Afif mengelus perut Fisya kemudian sekilas mencium perutnya. Walaupun Afif bukan siapa-siapa dari anak yang di kandung Fisya, Ia selalu memberikan perhatian layaknya keluarga. Kalau mau lebih lengkap, baca dulu: -SMA Udah Nikah -Please Papa Jangan salahin Aku Kalau nanti bingung, Yah:) _Cicaaaaa🌻