"Akh!" Luka pada kakiku sudah cukup parah untuk dipaksa berdiri apalagi berjalan, tapi aku harus bisa keluar dari sini sebelum iblis itu datang dan menjadikaku target selanjutnya. Ruangan ini terlalu mengerikan untuk di jelaskan secara detail. Terlalu banyak darah yang mengotori dinding, terlalu banyak tulang belualng yang berserakan di lantai, terlalu menyengat bau busuknya untuk dapat bernapas. Ini terlalu mengerikan. Kuseret kakiku menuju pintu, tapi baru saja aku hendak membuka kenopnya, sebuah suara mesin terdengar dari balik pintu. Ketika aku mencoba mengintip apa yang terjadi, aku menahan napas.