FOLLOW SEBELUM BACA
Helen, gadis ceria yang kurang beruntung dalam hidupnya. Namun, kekurangan itu membuat dia bersyukur atas setiap detik yang dipercayakan sang Khalik baginya.
Baginya, hidup itu anugerah. Kapan Tuhan panggil, harus selalu siap. Tidak ada alasan untuk tidak bersyukur. Jika hari ini masih ada, berarti harus dilalui dengan senyuman.
Helen yang tidak pernah mengeluh dengan hidupnya, yang tidak pernah berharap lebih akan waktunya, sampai dia bertemu James, membuatnya mengagumi, mengerti arti cinta yang berbeda dari keluarganya.
Namun, pertemuannya dengan James menumbuhkan rasa egois dalam hatinya. Dia berharap lebih lama lagi, dia berharap waktu lebih banyak lagi, tujuannya hanya untuk melihat senyum pria itu. Pria yang berhasil membuatnya terus membayangkan wajahnya. Pria yang membuat debaran jantungnya bertambah kencang, bukan karena sakit, tapi karena jatuh cinta.
Mulai~ 01 July 2020
Selesai ~
Aku terlahir dengan serba cinta; terlebih aku memiliki 4 orang tua dengan segala kelebihan dan kekurangannya yang harus aku terima. Tetapi tanpa mereka, aku tidak akan dikenal sebagai perempuan yang lahir dari rahim seorang wanita tangguh yang hatinya didekap banyak orang.
Aku menulis karena aku ingin menceritakan sesuatu yang aku anggap berhak dan pantas aku tuangkan ke dalam tulisan, seperti Ibuku yang juga melukisku ke dalam tulisannya. Seseorang yang menjadi bagian dari hidupku sampai sekarang. Yang namanya selalu hangat dan aku rindukan tanpa ada kata habisnya. Setidaknya aku ingin sepertiga alam tahu bahwa ada satu insan bernyawa yang berhasil melukis sabit senyumku di bawah rembulan dan sinar senja.
Duta Prasbiru. Rancanumpang, Bandung.