Mengetuk Jiwamu
  • Reads 73
  • Votes 7
  • Parts 2
  • Reads 73
  • Votes 7
  • Parts 2
Ongoing, First published Jun 22, 2020
Ayana Qiandra, panggil saja Ayana. Gadis kelahiran Indonesia yang memiliki keahlian dalam melukis di usianya yang masih cukup muda membuatnya menjadi orang yang begitu dipandang. Namun segalanya menjadi berantakan ketika Ayana menjawab pertanyaan salah satu media yang hadir saat penggelaran Pameran Galeri di Fondation Cartier pour l'Art Contemporain, Paris, bahwa dirinya tak tertarik dengan KPOP, salah satunya boyband BTS yang sedang panas di seluruh dunia. Hal itu memicu kontroversi dan beberapa kesalahpahaman yang lain.
Dari situ lah, Ayana mulai merangkak ke dalam takdir barunya.


A Fanfiction about Jungkook
All Rights Reserved
Sign up to add Mengetuk Jiwamu to your library and receive updates
or
#13bangtansanyeondan
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
Stars Behind the Darkness 2 cover
Duke's Grip cover
BABY CHANIE cover
After Graduation cover
THE BOSS BABY cover
𝐒oerabaja, 1730 cover
Kesayangan Bunda cover
OUR SECRET (SKYNANI X PONDPHUWIN)  cover
Choose Family  cover

Dosa Ku

1 part Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.