Semuanya sudah hilang kala ia pergi tanpa berpamit, rasanya sulit- itu pasti, tapi perlahan Grizelle bisa melupakan. Dulu, mungkin hanya kehidupan dua anak kecil yang berteman. Lalu berpisah tanpa satu ucap kata. Hilang- Tapi, Tuhan mempertemukan keduanya lagi, Grizelle dengan Anzal di sekolah yang sama. Seketika ingatan masa kecilnya berjalan layaknya menampilkan video di otak Grizelle. Tidak, tidak boleh rasa itu kembali. Tapi semuanya berbeda, apa dia tidak mengenalku? Kehadiran Fauzan membuat Grizelle selalu tersenyum. Tidak mungkin Fauzan menyukainya bukan? Tapi, denganya ia merasa lebih baik. Bagaimana dengan Anzal? ~