Story cover for Anathalia's house by eve_nin9
Anathalia's house
  • WpView
    Reads 935
  • WpVote
    Votes 304
  • WpPart
    Parts 16
  • WpView
    Reads 935
  • WpVote
    Votes 304
  • WpPart
    Parts 16
Ongoing, First published Jun 22, 2020
"Anatha, abang mau ngomong sama kamu. Tapi gaboleh kaget"

"Ngomong apa bang?"

"Keberatan gak kalo tinggal serumah sama empat cowok?-"

"HAH?!! "

"Abang udah bilang gaboleh kaget..."

__________________
_____

Hai. Sebelumnya author mau minta maaf kalau ada banyak kekurangan dalam cerita ini. Ini cerita pertama yang author publikasikan disini. Mohon kerjasama nya (◍•ᴗ•◍)❤
All Rights Reserved
Sign up to add Anathalia's house to your library and receive updates
or
#259trend
Content Guidelines
You may also like
It's Always Been You✔️  by WinterAurora00
44 parts Complete
Winter, gadis skater serba bisa dari Thunder Clan, merasa seperti terjebak dalam mimpi buruk ketika papanya tiba-tiba meminta, atau lebih tepatnya memaksanya untuk bekerja sebagai asisten rumah tangga di rumah keluarga teman orang tuanya. "Kalau adek nggak mau, papa bakal bakar semua deck yang rapi tertata di kamar adek sampai jadi abu." Ancaman itu langsung menusuk hati Winter. Deck-deck itu bukan sekadar papan luncur. Mereka adalah bagian dari dirinya, saksi setiap kompetisi dan penopang semangatnya. Mana mungkin ia membiarkannya jadi korban amukan sang papa? Dengan terpaksa, ia pun menyanggupi pekerjaan itu meski artinya harus membagi waktu antara kuliah di Universitas Kwangya dan mengurus rumah keluarga majikannya. Merawat empat anak di rumah itu sebenarnya bukan tantangan besar untuk Winter. Ia bisa dengan mudah mengatasi kelakuan si kembar usil, Jisung dan Ningning yang berusia tujuh belas tahun, juga kepolosan Sakuya yang berusia sebelas tahun dan si kecil Ian yang baru enam tahun. Semua terasa terkendali kecuali satu hal: Jaemin, si sulung yang tampaknya menjadikan Winter sebagai target utama untuk mencari-cari kesalahan. "Bener kamu jago masak? Yakin nggak bakal mati kalau makan masakan kamu?" "Otaknya pinter atau nggak sih? Sayang banget masa muda kebuang percuma. Kamu nggak minat nyambung kuliah?" "Baru pagi-pagi aja udah ngilang. Kamu ke mana emang?" Sumpah, kalau saja Jaemin bukan anak majikannya, Winter sudah lama melibas pria itu dengan deck kesayangannya. Menyebalkan bukan main. Namun, di balik semua adu mulut dan tatapan sinis itu, ada sesuatu yang samar. Perasaan yang pelan-pelan menyusup, tapi tak mungkin mereka akui. Di tengah kesibukan menjadi mahasiswa sekaligus satu-satunya gadis di Thunder Clan, mampukah Winter bertahan menghadapi kelakuan Jaemin yang seakan bisa meruntuhkan dunia? Dan apa yang akan terjadi ketika Jisung, Ningning, Sakuya dan Ian mulai menganggap Winter sebagai kakak mereka sendiri?
𝘚𝘵𝘦𝘱𝘣𝘳𝘰𝘵𝘩𝘦𝘳 || 𝘔𝘢𝘳𝘬𝘩𝘺𝘶𝘤𝘬 ✔ by Nyxskyzz
21 parts Complete Mature
Haechan yang malang... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . "Mau ke mana kamu?" Haechan menundukkan kepala, jemarinya saling bertaut, menggenggam ujung bajunya dengan gelisah. "e-echan ingin ke-ke sekolah, h-hyung..." jawabnya terbata-bata. Mark melangkah masuk, menutup pintu di belakangnya dengan pelan. "Siapa yang akan mengantarmu?" tanyanya lagi, suaranya terdengar lebih berat. "e-echan a-akan j-jalan kaki, hyung..." Mark tidak langsung menjawab. Ia berjalan mendekat, mengangkat dagu Haechan dengan jari telunjuknya, memaksanya menatap matanya. "Siapa yang mengizinkanmu keluar?" Air mata kembali bergulir di pipi Haechan. Dengan suara bergetar, ia berkata, "Hikss... e-echan m-minta i-izin Mark hyung... echan m-mau k-ke s-sekolah.. b-bisa..?" "Bisa..." jawabnya akhirnya, suaranya terdengar santai. "Tapi kamu tahu kan, apa yang harus kamu lakukan kalau ingin mendapatkan sesuatu dariku?" Tubuh Haechan langsung menegang. Ia menggigit bibirnya, matanya semakin berkaca-kaca. "Hikss... T-tapi n-nanti... Hikss... echan g-gak bisa j-jalan... Hikss..." katanya dengan nada sedih dan takut. Mark mendekatkan wajahnya, berbisik di telinga adiknya, "Aku nggak peduli." Lalu ia menarik diri, menatap Haechan dengan senyum tipis penuh arti. "Semuanya ada pada pilihanmu, Haechan." Haechan mengepalkan tangannya, tubuhnya sedikit gemetar. Pilihan? Sejak kapan ia punya pilihan? Setiap jawaban yang ia berikan, pada akhirnya hanya menguntungkan Mark. Tidak ada celah untuknya melawan, tidak ada ruang untuknya bebas. Tapi ia ingin ke sekolah. Ia ingin keluar dari tempat ini, meskipun hanya sebentar. "Hikss... m-mark hyung... b-bisa... p-pelan saja...?" Mark menyeringai, jemarinya mengusap pipi Haechan sebelum turun ke lehernya, lalu berhenti di bahunya. "Tentu saja, sayang. Kalau kamu bersikap manis, aku akan mempertimbangkannya." ❗ Penuh dengan adegan dewasa🔞❗ ⚠️ bxb area ⚠️
You may also like
Slide 1 of 10
Cegil Komplek [00L] cover
CLBK | MarkHyuck cover
[2] Darling of the Neo's cover
It's Always Been You✔️  cover
STOCKHOLM SYNDROME | JAEYONG [✔] cover
nightmare (Jaedo) (BXB) cover
Together With Baby cover
𝘚𝘵𝘦𝘱𝘣𝘳𝘰𝘵𝘩𝘦𝘳 || 𝘔��𝘢𝘳𝘬𝘩𝘺𝘶𝘤𝘬 ✔ cover
[1] Stranger | Na Jaemin  [REVISI]✔️ cover
MUSUH • Mark Lee [END]✔ cover

Cegil Komplek [00L]

23 parts Ongoing

Gimana jadinya kalau idol K-Pop tinggal satu komplek? Bukan cuma soal visual yang bisa bikin tetangga gagal fokus tiap pagi, tapi juga soal kisah kisah rumit yang tersembunyi di balik senyum mereka yang selalu terlihat sempurna, ada cinta pertama yang belum selesai, sahabat yang berubah jadi asing, dan rahasia masa lalu yang pelan pelan menyeret semuanya ke dalam konflik yang lebih dalam. Meski terinspirasi dari idol K-Pop, cerita ini membawa mereka ke dunia yang lebih membumi dan relatable dengan kehidupan kita, jadi anak komplek yang suka nongkrong di warung, naik motor boncengan ke sekolah, curhat sambil makan mie instan, dan jatuh cinta diam diam sama sahabat sendiri. Tapi di balik tawa dan candaan mereka, ada luka yang disembunyikan, ada pengkhianatan yang bikin sesak, dan ada keberanian untuk jujur tentang perasaan, bahkan saat itu menyakitkan. Mereka tumbuh bersama, saling menyakiti, saling menjauh, tapi juga saling menemukan jalan untuk menyembuhkan satu sama lain. Ini bukan cerita tentang siapa paling cantik atau siapa paling populer. Ini cerita tentang tumbuh dewasa, tentang kehilangan, dan tentang menemukan arti rumah di tengah kekacauan yang mereka ciptakan sendiri. Coba deh baca lima chapter dulu. Kalau nggak nagih, silakan protes. Tapi kalau tiba tiba baper dan nggak bisa move on... ya salah sendiri.