Memiliki mantan mungkin menjadi hal yang biasa bagi sebagian besar orang.
Tapi bagaimana kalau mantan itu selalu terlihat, berada dalam tempat kerja yang sama, terlibat dalam pekerjaan yang sama. Bahkan memiliki kekasih baru sebelum kau memilikinya.
Di sisi lain, si mantan selalu berusaha menunjukkan sikap baik dan berusaha menjalin pertemanan setelah putus, bahkan mengenalkan temannya yang mau melakukan pendekatan.
Begitulah pria baik, hanya baik di permukaan, tapi sebenarnya hanya basa-basi. Semua tentangnya menjadi basi. Ia tak benar-benar ingin membantuku, ia tidak benar-benar mencintaiku. Ia hanya ingin menunjukkan kalau ia adalah pria baik dan kita masih bisa berteman setelah putus.
Tapi, lagi-lagi dia adalah pria. Pria tidak punya perasaan. Meskipun ia merasa lebih peka dariku, tapi tetap saja otaknya yang lebih didahulukan daripada hati. Well, apa aku bisa bahagia dengan dia selalu muncul di kehidupanku. Tidak, tapi aku harus belajar menerimanya, mulai sekarang, saat ini karena ia telah memutuskan tak akan pergi dari hidupku, dari kantor dimana aku menghabiskan waktu paling lama dari keseharian hariku. Menyakitkan? Itu pasti.